اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Khatib Jumat berwasiat kepada diri sendiri dan jamaah. Wahai orang yang beriman, bertakwalah. Ikuti segala perintah dan jauhi semua larangan Allah dengan sebenar-benarnya.
Siapa orang yang bertakwa itu? Mereka adalah orang yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat dan berinfak. Membelanjakan sebagian harta untuk jihad, pembangunan, pendidikan, rumah sakit, penelitian ilmiah dan sebagainya. Mereka jua beriman pada kitab Alquran, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf atau lembaran. Mereka pun yakin akan adanya akhirat.
Mereka yang bertakwa pasti mendapat petunjuk dari Tuhan. Mereka itulah orang yang beruntung. Lihatlah ayat 1-5 surat Al-Baqarah.
Pertanyaan berikutnya, mengapa dinamakan Al-Baqarah? Berdasarkan kamus ilmu Alquran, karena di ayat 64-67 ada kisah penyembelihan sapi betina.
Menurut Ibnu Katsir, ada seorang Bani Israil kaya raya. Ia sudah tua dan memiliki banyak keponakan. Mereka berharap kematiannya, agar bisa mewarisi kekayaannya. Salah seorang membunuhnya dan dibuang di persimpangan jalan.
Paginya mereka bertikai. Keponakan lainnya datang dan berteriak. “Kenapa kalian tidak mengadukan kepada Nabi Musa?”
Musa bersumpah menanyai mereka. Tak ada yang mengetahuinya. Malahan mereka menyuruh Musa bertanya pada Tuhannya. Alhasil, Allah meminta Musa supaya menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina.
Mereka berseloroh, “Apakah kau mau mengejekku. Lha, kami mau tahu perihal korban pembunuhan, kok justru disuruh menyembelih sapi betina. Apa karena patung anak sapi yang pernah kami sembah?”
Musa menjawab, “Aku berlindung kepada Allah untuk mengatakan selain yang diwahyukan padaku. Semoga aku tidak termasuk orang yang bodoh. Itulah jawaban Tuhan atas pertanyaan kalian.”
Namun mereka tidak langsung menyembelihnya. Tetapi masih menyuruh Musa bertanya pada Tuhan guna menjelaskan tentang usia sapi itu.
Musa lantas menjelaskannya, “Sapi itu tidak tua dan tidak muda, tapi pertengahan. Kerjakan saja!”
Mereka tanya lagi, “Apa warnanya?”
Jawab Musa, “Warnanya kuning tua kemerahan, yang menyenangkan jika dipandang.”
Mereka belum mengerti juga, karena jarang ada dan terus berucap, “Jelaskan lagi tentang ciri-ciri sapi itu. Insyaallah, niscaya kami mendapat petunjuk.”
Musa membalasnya, “Sapi itu belum pernah dipakai membajak sawah, sehat dan tanpa belang.”
Mereka bilang, “Sekarang barulah kau menerangkan hal yang sebenarnya.”
Mereka lalu mencarinya. Mereka hanya menemukan sapi dimaksud adalah milik seseorang yang berbakti pada orang tua. Mereka berusaha memintanya, tapi tak diizinkan. Ditukar dengan emas seberat sapi, juga tak diberikan. Sesudah dilipat gandakan harganya sepuluh kali, baru diserahkan.
Nabi Musa kemudian memerintahkan mereka menyembelih sapi itu. Lagi-lagi mereka meragukan cara itu bisa menemukan si pembunuh.
“Kalau begitu, suruh mereka pukulkan daging sapi ini ke korban.” Perintah Allah kepada Musa.
Atas kuasa-Nya, si mayit hidup. Ia berdiri dengan urat leher mengucurkan darah. Lantas ngomong bahwa ia dibunuh keponakannya. Ia kemudian mati lagi.
Demikianlah Allah menghidupkan orang mati dan memperlihatkan kekuasaan-Nya agar dimengerti. Supaya jangan mempersulit diri. Sehinga hati tidak menjadi keras. Sekeras batu, bahkan lebih keras.
وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khotbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريْـكَ لَهُ، الْمَلِك ُالْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. وَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَى نَبِيِّـنَا مُحَمَّدٍ، وَعَليَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجمعِيْنَ. أَمَّا بَعْـدُ فَيَاأَيُّهَا الْإِخْوَانُ فِـى الدِّيْنِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ، لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ.
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Selanjutnya bolehkah kurban sapi betina saat idul adha dan hari tasyrik? Majelis Tarjih telah menyatakan beberapa jenis hewan kurban. Yakni onta, sapi, kerbau, kambing dan domba. Baik berkelamin jantan maupun betina. Sebaliknya ayam, itik, bebek, burung dan ikan tidak diperbolehkan.
Akhirnya mari kita tutup khotbah dengan doa.
ان الله وملايكته يصلون على النبي ياايهاالذين امنواصلوا عليه وسلموا تسليما
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِی مُقِیمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّیَّتِیۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَاۤء
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِی وَلِوَ ٰلِدَیَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ یَوۡمَ یَقُومُ ٱلۡحِسَاب
َ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡو ٰجِنَا وَذُرِّیَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡیُنࣲ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَ ٰنِنَا ٱلَّذِینَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِیمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِی قُلُوبِنَا غِلࣰّا لِّلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَاۤ إِنَّكَ رَءُوفࣱ رَّحِیمٌ
الللهم اني اعوذبك من البرص والجنون والجذام ومن سيء الاسقام
ُ رَبَّنَاۤ ءَاتِنَا فِی ٱلدُّنۡیَا حَسَنَةࣰ وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ حَسَنَةࣰ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّار
سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمدلله رب العلمينِ
Muslihin, PRM Takerharjo Solokuro Lamongan