Thaharah merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap muslim. Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, thaharah didefinisikan sebagai:
"Mensucikan diri dari hadas dan najis dengan air atau tanah liat, atau batu, untuk persiapan melaksanakan ibadah."
Thaharah terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Thaharah dari hadas: Hadas adalah keadaan yang menyebabkan seseorang tidak sah melaksanakan ibadah, seperti sholat, puasa, dan tawaf. Hadas terbagi menjadi dua, yaitu hadas kecil dan hadas besar.
(2) Thaharah dari najis: Najis adalah segala sesuatu yang menurut syariat Islam kotor dan menjijikkan. Najis terbagi menjadi tiga, yaitu najis ringan, najis sedang, dan najis berat.
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah menjelaskan secara rinci tentang tata cara thaharah, baik thaharah dari hadas maupun thaharah dari najis. Tata cara thaharah tersebut berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih.
Tujuan Thaharah
Thaharah memiliki beberapa tujuan, antara lain:
(1) Menjaga kebersihan dan kesehatan fisik.
(2) Menjaga kebersihan jiwa dan hati.
(3) Mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna.
(4) Menunjukkan rasa tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
Manfaat Thaharah
Thaharah memiliki banyak manfaat, antara lain:
(1) Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
(2) Memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
(3) Mempermudah pelaksanaan ibadah.
(4) Meraih pahala dari Allah SWT.
Kewajiban Mempelajari Thaharah
Mempelajari thaharah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Hal ini karena thaharah merupakan syarat sahnya beberapa ibadah, seperti sholat, puasa, dan tawaf. Selain itu, thaharah juga merupakan bagian dari menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
Penutup
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah merupakan sumber yang terpercaya untuk mempelajari thaharah secara benar dan sesuai dengan dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan mempelajari dan mengamalkan thaharah dengan benar, diharapkan kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan kita.
