Muhammadiyah sejak awal berdirinya berkomitmen untuk mencerdaskan, memajukan, mencerahkan, dan mensejahterakan, serta jadi perekat persatuan bangsa Indonesia.
Penegasan komitmen tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Ahad (30/6) dalam Apel Akbar KOKAM dalam rangka Milad ke-8 Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) di Bandung.
“Maka peran Muhammadiyah ini akan terus kita maksimalkan sebagai bukti dari gerakan Islam, yang menghadirkan untuk Islam yang Berkemajuan,” kata Haedar.
Kehadiran Muhammadiyah juga untuk memanifestasikan Islam rahmatan lil alamin, dan juga Islam yang pro-kehidupan. Dalam manifestasi itu, Muhammadiyah membuka diri untuk bekerja sama dengan semua pihak.
“Agar Indonesia ke depan itu menjadi Indonesia yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Karena itu kami mengajak kepada seluruh komponen bangsa dan kekuatan strategis bangsa kita menyatukan langkah dalam perbedaan,” ungkapnya.
Perbedaan pandangan, politik, dan lain sebagainya diminta oleh Haedar Nashir supaya tidak menjadi penghalang bangunan kerja sama dalam usaha memajukan bangsa Indonesia.
Muhammadiyah juga mengajak kepada seluruh pihak yang bergerak dalam dunia media massa baik cetak, elektronik, digital, dan media sosial untuk senantiasa menjunjungtinggi keadaban atau etika luhur, ilmu pengetahuan, pencerdasan, persatuan, perdamaian, keutuhan, dan kemajuan kehidupan bangsa.
“Jauhi publikasi yang cenderung menggoreng isu, mengadu-domba, hoaks atau kebohongan, mencari-cari kesalahan, dan membesar-besarkan masalah demi meraih rating, viral, dan popularitas yang mengorbankan kepentingan pihak lain serta memperbodoh dan meretakkan keutuhan bangsa,” tutur Haedar.