Beberapa hari lagi, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru 1 Muharram 1444 H. Berdasarkan perhitungan astronomi dengan kriteria dari Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), awal bulan Muharram 1446 H yang jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024.
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, yang dikenal sebagai arba’atun hurum. Selain Muharram, bulan-bulan yang termasuk dalam arba’atun hurum adalah Zulqaidah, Zulhijah, dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, Allah SWT menjanjikan pahala berlipat ganda bagi setiap amal saleh yang dilakukan, namun juga memberikan ancaman berlipat ganda bagi setiap dosa yang diperbuat manusia.
Meskipun penanggalan kalender Hijriyah merujuk pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, kalender ini baru resmi digunakan saat sistem pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab, yaitu 17 tahun setelah peristiwa hijrah atau tujuh tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Kebutuhan akan sistem penanggalan ini bermula dari masalah administratif dalam surat-menyurat. Abu Musa Al-Asy’ari, yang saat itu ditunjuk sebagai Gubernur, mengalami kebingungan karena surat yang dikirim oleh Umar kepadanya tidak mencantumkan tanggal yang rinci dan detail. Ia menerima surat pada bulan Sya’ban, tetapi bingung mengenai Sya’ban tahun berapa. Tentu saja, hal ini menjadi persoalan serius jika diarsipkan dalam administrasi kenegaraan. Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki sistem penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit.
Untuk mengatasi masalah ini, Umar bin Khattab mengumpulkan para Sahabat untuk membahas penanggalan yang lebih sistematis. Setelah melalui berbagai usulan, diputuskan bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah akan dijadikan acuan tahun dalam kalender Islam. Hijrah dipilih karena menandai titik awal pembangunan masyarakat Islami. Disepakati pula bahwa bulan pertama dalam kalender ini adalah Muharram.
Keputusan untuk memilih Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah juga didasarkan pada hikmah tertentu. Umar bin Khattab tidak ingin ada pengkultusan yang berlebihan terhadap Rasulullah SAW. Jika Nabi Muhammad dikultuskan secara berlebihan, bulan Rabiul Awal mungkin akan menjadi bulan yang paling spesial di antara bulan-bulan lainnya, karena pada bulan tersebut Nabi SAW dilahirkan dan melaksanakan hijrah.
Berdasarkan penjelasan di atas, umat Islam diharapkan dapat menjalani tahun baru dengan penuh kesyukuran dan introspeksi. Momentum Tahun Baru Islam menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan meningkatkan amal saleh. Semoga 1 Muharram 1444 H yang jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024 membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat Islam di dunia.
Referensi:
Berita Muhammadiyah, “Mengapa Bulan Muharram Jadi Tahun Baru Hijriyah?”, https://muhammadiyah.or.id/2022/07/mengapa-bulan-muharram-jadi-tahun-baru-hijriyah/, diakses pada Selasa, 02 Juli 2024.