web stats
Home » Mendidik Anak Tugas Orang Tua

Mendidik Anak Tugas Orang Tua

by Asykuri ibn Chamim
0 comment

Ada tiga komponen dalam pendidikan yang bertanggungjawab dalam pendidikan anak, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Namun banyak orang awam mengi- ra kalau tugas utama mendidik itu ada di tangan guru atau ustadz. Ini tentu kurang tepat, karena justru tugas utama mendidik anak itu adalah tugas orang tua, terlebih ayah. Terjemah Surat At-Tahrim ayat 6 cukup jelas menggambarkan di atas. “Hai orang-orang yang beriman, peli- haralah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs At-Tahrim: 6).

Mencermati terjemah ayat di atas, jelas bah- wa khitab ayat ditujukan kepada orang-orang beriman yang dalam arti lebih spesifik ditujukan kepada kepala keluarga, terlebih suami atau ayah.

Memelihara diri sendiri dan keluarga dari siksa neraka dengan jalan mematuhi dan menaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT. Dalam Tafsir Zadul Masir, di- kutip penafsiran Imam Ali, bahwa maksud men- jaga keluarga adalah dengan mendidik akhlaknya (addibuuhum) serta mengajarkan (‘allimuuhum) hukum halal haram dan berbagai ilmu pengeta- huan.

Pendidikan di ranah keluarga mestinya berja- lan dengan baik. Penanaman nilai-nilai akhlak, kesopanan, etika akan lebih bagus diperkenalkan dan dipraktikkan sejak dini dan dimulai dari level keluarga. Ayah ibu bisa bekerja sama me nanamkan nilai-nilai seperti memulai sesuatu yang baik dengan tangan atau kaki kanan, berdou sebelum dan setelah makan, pamit kalau be- pergian, membiasakan ucapan maaf dan terima kasih, menghormati yang lebih tua dan lain-lain. Keluarga juga harus mengenalkan anak praktik ibadah sejak dini, wudhu, shalat, baca Al-Qur’an dan sebagainya.

Keluarga menjadi sangat strategis dalam pendidikan nilai mengingat anak-anak waktu paling banyak adalah di tengah-tengah keluarga, dan yang paling banyak menemaninya adalah ibunya. Namun sayang, bagi sebagian wanita karir anak kecilnya malah lebih banyak berinter- aksi dengan babysitter atau pembantunya yang kadang-kadang tidak peduli masalah pendidikan selain bekerja dan upah.

Pendidikan dalam keluarga tentu saja bukan hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi suami juga wajib mendidik dan mengajari istrinya, se- dang jika suami lalai atau lupa, istri juga berke wajiban mengingatkan suami.

Maka dari itu, pendidikan sebenarnya ber- mula dari keluarga, diperluas di masyarakat dan diperdalam di sekolah atau madrasah. Maka se- mua komponen harus jalan dan saling menopang untuk keberhasilan mendidik anak-anak kita. Jika suami, istri dan anak-anaknya shalih dan shalihah, beriman dan berakhlak mulia, juga ber ilmu pengetahuan luas, maka keluarga ini sudah berusaha menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.

Oleh : Ali Trigiyatno

Sumber : Suara Muhammadiyah Edisi 14 TH. KE-109

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00