YOGYAKARTA, www.tabligh.id Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Adi Hidayat mengatakan bahwa nilai-nilai kebangsaan Indonesia dibangun dari sulaman nilai-nilai keberagamaan. Untuk itulah kemudian dasar negara Indonesia berupa Pancasila. Hal ini disampaikan Adi Hidayat dalam catatan kritis terhadap ketua BPIP mengenai kasus jilbab Paskibraka dikanal youtube miliknya, (15/08).
Sejalan dengan itu beliau mengungkapkan dari lima sila yang utama itu pada bagian pertamanya adalah sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dengan sila tersebut ditetapkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didasarkan pada nilai-nilai keagamaan dalam konteks menanamkan dan mengimplementasikan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Adi Hidayat mengungkapkan bahwa nilai keberagaman juga dijamin dalam undang-undang untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya
“Undang -undang memberikan jaminan bahwa setiap warga negara dijamin memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya. Demikian di pasal 29 ayat 2 itu, bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya”, ungkapnya.
Turunan dari konteks ibdah itu yang ingin beliau tekankan kepada seluruh masyarakat yang boleh jadi masih awam dalam konteks membedakan antara budaya dengan tuntunan agama, terutama mengenai jilbab. Apalagi ada diksi yang mempersepsikan bahwa jilbab adalah budaya arab.
“Mohon digaris bawahi jilbab bukan budaya Arab karena perempuan-perempuan di Arab sebelum datangnya ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang spesifik bagi perempuan khususnya pada penggunaan pakaian itu yaitu sebelum datangnya Nabi Muhammad belum ada kebudayaan-kebudayaan di Arab itu yang menggunakan kan jilbab” jelas Direktur Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute ini.
Menurutnya jilbab datang menjadi sebuah risalah penting yang memberikan sebuah kelengkapan yang sempurna bagi perempuan dan menunjukkan ikrar kemerdekaan bagi sosok Perempuan. Jadi jilbab itu menjadi bagian penting dalam syariat Islam untuk memberikan sebuah Respon yang sangat kuat tentang status kemerdekaan bagi perempuan yang di masa jahiliah itu masih diperbudak dan nilai perempuan saat itu masih rendah sehingga diperlakukan dengan semena-mena.
“Jilbab itu bukan budaya, saya tekankan sekali saudari saudariku, bagi Muslimah yang penting untuk diketahui dan diresapkan pada jiwa yang paling dalam jilbab Itu hadiah terindah yang Allah berikan bagi setiap perempuan muslimah untuk memberikan satu penguatan tentang kemerdekaan dirinya yaitu status kemerdekaan bagi seorang Perempuan. Apalagi muslimah yang dengan itu dia terlindungi dan terhormat”
Beliau menegaskan jangan sampai pengetahuan yang minim seakan memaksakan satu kehendak dengan membangun sebuah wacana atau opini tertentu yang bahkan secara nalar logika dan secara nilai-nilai kebudayaan kita pun itu tertolak dengan sendirinya. (Indra/www.tabligh.id)
Selain Dijamin Negara, Jilbab Menunjukkan Ikrar Kemerdekaan Bagi Sosok Perempuan
38