YOGYAKARTA,www.tabligh.id Dalam Pidato Kebangsaan HUT RI-79 Jum’at (16/08) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah jalan Cik Ditiro, Yogyakarta Haedar Nashir mengatakan bahwa Indonesia memang bukan negara agama tetapi agama hidup dalam totalitas jiwa bangsa dan konstitusi Indonesia. Selanjutnya Haedar Nashir mengutip apa yang pernah disampaikan Soekarno, bahwa Indonesia bukan sekedar bangsa, akan tetapi negara ini juga ber Tuhan, menjamin hak-hak dasar beragama dan menolak segala bentuk penyimpangan.
“Menurut Soekarno bukan hanya bangsa, tetapi negara Indonesia harus bertuhan. oleh karena itu Negara harus menjamin hak-hak Dasar beragama. jadi segala hal yang bertentangan dengan agama seperti perjudian, kebebasan, perilaku pelecehan seksual, lgbt dan berbagai tindakan kemaksiatan lainnya Jangan dibiarkan tumbuh di Republik ini, Hatta atas nama hak asasi manusia”, tegasnya.
Guru Besar Sosiologi UMY ini juga juga menyampaikan kalau Umat beragama pun niscaya menjadi penyebar nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan etika Luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Umat dan para pemimpin agama dipanggil menjadi penjaga nilai luhur dan keteladanan utama di dunia nyata. Negara Indonesia juga mengakui kebudayaan nasional dan daerah sebagai sumber mozaik Luhur kehidupan kolektif bangsa Indonesia”, terangnya.
Tidak hanya tu, menurut Haedar Nashir Pendidikan Indonesia dilekatkan dengan jiwa Iman, takwa dan akhlak mulia yang berbasis nilai agama, serta menjunjung tinggi nilai budaya,
ilmu pengetahuan dan persatuan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa untuk terwujudnya peradaban bangsa.
Oleh karena itu Haedar Nashir berharap melalui Pancasila, agama dan kebudayaan, bangsa yang luhur, maka seluruh warga bangsa dan para elitnya terbimbing kehidupannya dengan benar, baik, pantas dan mulia di dalam perikehidupan berbangsa dan bernegara , sehingga berindonesia tidak salah arah dan Salah kaprah.(Indra/www.tabligh.id)