Pada edisi kali ini, kami menghadirkan sebuah makalah dari Mark Woodward, seorang peneliti Amerika, yang berjudul Muslim Education, Celebrating Islam and Having Fun As Counter-Radicalization Strategies in Indonesia.
Makalah ini membantah kaitan pendidikan Muslim di Indonesia dengan radikalisasi, dan membahas persepsi yang umum dipegang, meskipun tidak benar, bahwa konservatisme teologis memiliki hubungan kausal dengan ekstremisme kekerasan. Alih-alih menjadi agen kausal untuk ekstremisme, pendidikan Muslim di Indonesia cenderung beroperasi sebagai mekanisme perlindungan terhadap radikalisasi, seperti halnya partisipasi dalam perayaan agama dan budaya yang semarak. Mahasiswa yang kuliah di universitas sekuler paling rentan terhadap wacana ekstremis, melalui proses re-Islamisasi dan pengembangan pemahaman rasional yang tajam dan terpisah tentang Islam.