PERTANYAAN
Belum lama ini saya ikut memandikan mayat tetangga yang meninggal dunia, bagi saya ini adalah pengalaman yang pertama. Acara pemandian diikuti juga oleh isteri almarhum dan putra perempuannya. Di antara yang memandikan ini ada yang dituakan, sebut saja Bapak X. Sewaktu akan memulai memandikan, dia menyuruh saya untuk membaca doa lebih dahulu, karena saya tidak tahu do’anya maka dia menuntun saya melafadkan do’a tersebut. Setelah dirasa cukup bersih, Bapak X mengakhiri pemandian dengan mewudukan mayat. Adapun yang saya tanyakan kepada pengasuh rubrik Fatwa Agama Suara Muhammadiyah adalah: (1)Do’a apa yang dibaca ketika akan memandikan mayat? (2) Setelah dimandikan apakah mayat harus diwudhukan?
M. Warsito, Manisrenggo, Klaten
JAWABAN
Saudara penanya, sepanjang penelitian kami tidak ada do’a khusus yang dituntunkan Nabi saw ketika kita akan memandikan jenazah. Oleh karena itu saudara cukup membaca bismillah untuk mengawali segala perbuatan yang baik. Mengenai apakah mayat setelah dimandikan harus diwudukan, kami juga tidak menemukan dalilnya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Ummu ‘Atiyyah, bukan diakhiri dengan diwudukan, tetapi diawali dengan membasuh badan mayat yang sebelah kanannya dan setelah itu dibasuh anggota wudunya. Hadis tersebut sebagai berikut:
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُنَّ فِي غِسْلِ ابْنَتِهِ اِبْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الْوُضُوءِ مِنْهَا [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: “Dari Ummu Atiyyah bahwasanya Rasulullah saw berkata kepada kami sewaktu kami memandikan putrinya: Mulailah dengan (membasuh)badan sebelah kanannya dan anggota wudunya.” [Muslim, juz III, halaman 48; al-Bukhari, juz II, halaman 72]