web stats
Home » Makmum Kepada Ahli Bid’ah

Makmum Kepada Ahli Bid’ah

by Indra Jaya Sutan Bandaro
0 comment

PERTANYAAN

Bagimana hukumnya makmum kepada ahli bid’ah?

Bapak M. Rasyid, S.Ag. di Kalirejo, Lampung Tengah

JAWABAN

mengenai bagaimana hukumnya makmum kepada ahli bid’ah, persoalan ini sudah sering ditanyakan. Jawaban mengenai persoalan ini terakhir kalinya dimuat dalam SM No. 08/Th. 83, 15-30 April 1998. Di situ dikemukakan ada dua pendapat di kalangan para ulama, yang tidak membolehkan (tidak syah) dan ada yang membolehkan. Selengkapnya silahkan Bapak baca SM nomor tensebut. Dalam kesempatan ini Tim Fatwa menambahkan bahwa ada juga ulama yang memakruhkan makmum kepada orang fasik atau ahli bid’ah. Alasan yang dikemukakannya ialah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Munziri dari Syua’ib bin Khallad, katanya:

إِنَّ رَجُلًا أَمَّ قَوْمًا فَبَصَقَ فِي الْقِبْلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي لَكُمْ فَأَرَادَ بَعْدَ ذَلِكَ أَنْ يُصَلِّيَ لَهُمْ فَمَنَعُوهُ وَأَخْبَرُوهُ بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ فَقَالَ نَعَمْ إِنَّكَ آذَيْتَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ [رواه أبو داود والمنذرى]

Artinya: “Ada seorang yang menjadi imam bagi segolongan kaum dan meludah ke arab kiblat sedangkan Rasulullah saw melihatnya, beliau bersabda: “Orang itu tidak boleh menjadi imam”. Pada suatu ketika orang itu bertindak menjadi imarn lagi, dan pada suatu ketika yang lain orang itu hendak menjadi imam lagi, tetapi orang-orang melarangnya dan menyampaikan kepadanya apa yang telah disabdakan Nabi saw. Orang itupun segera menghadap beliau meminta penjelasan, maka sabda Nabi saw: Ya, sebab engkau telah berbuat yang tidak senonoh terhadap Allah dan Rasul-Nya.”

Dalam SM yang lalu dikemukan bahwa hadits ini dijadikan landasan sebagai larangan bermakmum kepada onang ahli bid’ah/ orang fasik, sehingga tidak sah makmum kepadanya, tetapi kelompok lain memahaminya bukan tidak sah, melainkan makruh.

Fatwa Tarjih No. 43 Tahun 1998

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00