Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selenggarakan Konsolidasi Nasional #3 di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mulai 18 sampai 19 September 2024.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, memaparkan bahwa selama tiga bulan tersebut, pihaknya telah melaksanakan 55 kegiatan dakwah dengan berbagai materi.
Ustaz Fathurrahman Kamal yang biasa disapa ‘UFK’ mengapresiasi semua pihak yang terlibat dan mengajak Majelis Tabligh di tingkat Pimpinan Wilayah untuk lebih aktif menginformasikan kegiatan mereka.
“Monitoring terhadap perkembangan program di setiap wilayah sangat penting untuk efektivitas dakwah kita,” ujarnya.
Dalam sambutannya, ia juga menyoroti program inkubasi kader mubaligh yang menjalin kerja sama dengan Universitas Tripoli, Libya.
Pada tahun 2023, Majelis Tabligh berhasil mengirimkan 27 mahasiswa dengan beasiswa penuh, dan pada 2024, program ini berlanjut dengan pemberangkatan empat mahasiswa program magister ke Sudan.
Dai Muhammadiyah
Sementara itu, Rektor UMRI, Dr. Saidul Amin, MA, mengungkapkan visi besar universitas untuk memperluas pengaruh peradaban Islam.
Ia menyatakan pentingnya pengiriman dai Muhammadiyah ke berbagai penjuru dunia, termasuk negara-negara non-Muslim, sebagai bagian dari penyebaran dakwah di era global.
“Saya awalnya skeptis dengan ide pengiriman dai ke negara non-Muslim. Namun, setelah melihat fenomena budaya anak muda di Taipei, saya menyadari betapa pentingnya ekspansi ini untuk menjaga peradaban manusia,” ujar Dr. Saidul Amin, yang disambut tawa hadirin.
Selain itu, Wakil Ketua Majelis Tabligh, Dr Syamsul Hidayat, menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas mubaligh.
Ia menekankan pentingnya publikasi gerakan dakwah yang telah berhasil di berbagai daerah untuk menginspirasi anggota Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Dengan tema “Tahqiqul A’mal” atau implementasi gerakan, Konsolidasi Nasional ini diharapkan dapat mendorong penguatan korps mubaligh Muhammadiyah dalam menggerakkan pengajian dan pembinaan jamaah.
Dalam upaya menjaga akidah umat, Muhammadiyah diharapkan tetap menjadi benteng dari pengaruh negatif, terutama di daerah rawan kristenisasi.
Majelis Tabligh PP Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan dakwah Islam yang mencerahkan, dan dengan pencapaian ini, diharapkan semakin banyak kader yang terlahir untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman di seluruh dunia.