web stats
Home » Pentingnya bagi Para Da’i Muhammadiyah Memperkuat Komitmen Dakwah di Tengah Tantangan Zaman

Pentingnya bagi Para Da’i Muhammadiyah Memperkuat Komitmen Dakwah di Tengah Tantangan Zaman

by Indra Jaya Sutan Bandaro
0 comment

RIAU. TABLIGH.ID – Dalam upaya menguatkan dakwah dan spiritualitas di kalangan warga persyarikatan, Majelis Tabligh menggelar Konsolidasi Nasional Muballigh Muhammadiyah #3 di Riau, 18 September 2024.

Acara yang dihadiri oleh Ustadz Fathurrahman Kamal dan Ustadz Adi Hidayat (UAH) ini menjadi momentum penting bagi para dai untuk memperkuat komitmen dalam berdakwah di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Ustadz Fathurrahman Kamal menyampaikan bahwa dalam menghadapi berbagai paradoks kemanusiaan dan kegersangan spiritual yang melanda masyarakat di berbagai bidang, Majelis Tabligh harus berperan sebagai “radiator” dalam sebuah mesin yang terus berputar. Ia menekankan pentingnya menjaga stamina dakwah dengan memberikan nutrisi bagi jiwa para dai agar tidak kehilangan semangat dalam menyebarkan ajaran Islam. Beberapa kitab klasik juga akan dijadikan rujukan dalam membimbing warga persyarikatan.

Majelis Tabligh telah menata ulang struktur organisasinya guna memastikan dakwah yang dilakukan dapat berjalan lebih efektif. “Kita harus menjadi dai bagi diri kita sebelum berdakwah kepada masyarakat,” tegasnya.

UAH, dalam sesi pencerahannya, menekankan pentingnya transformasi dakwah secara domestik dan internasional, mengingat perkembangan digital yang semakin pesat. Ia menyoroti fenomena “taqorrubul zaman”, di mana waktu terasa berlalu semakin cepat, dan perubahan besar dalam era digital yang mempengaruhi cara dakwah dilakukan.

UAH juga menyampaikan tantangan dakwah di era modern, seperti fitnah yang semakin berkembang melalui media sosial, serta pentingnya mitigasi dan evaluasi dalam menghadapi berbagai isu keumatan. “Kita harus mengetahui pedomannya sebelum melakukan dakwah, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya. Ia juga menggarisbawahi perlunya konsolidasi dengan lembaga-lembaga internasional, seperti Al-Azhar, dalam memperkuat kapabilitas dai dan meningkatkan penguasaan bahasa Arab.

Salah satu isu yang dibahas dalam workshop ini adalah pentingnya optimalisasi masjid-masjid Muhammadiyah sebagai pusat dakwah. UAH mengungkapkan bahwa masjid-masjid tersebut harus mampu menyampaikan ajaran Muhammadiyah dengan baik, mengingat ada fenomena masjid-masjid yang ramai, namun kajiannya justru bertentangan dengan manhaj Muhammadiyah.

Selain itu, topik tentang kodifikasi ilmu dan pentingnya memahami ajaran dari empat mazhab utama Islam juga dibahas. Majelis Tabligh menekankan bahwa tugas dakwah bukan hanya menyampaikan ajaran, tetapi juga memastikan bahwa panduan dakwah tersebut sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.

Acara ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat dakwah dan melakukan evaluasi berkala terhadap program-program yang sudah berjalan, terutama dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang. (*)

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00