web stats
Home » Ustadz Adi Hidayat Kupas Filosofi Sarung, Koko, dan Kupiah di Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh Muhammadiyah

Ustadz Adi Hidayat Kupas Filosofi Sarung, Koko, dan Kupiah di Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh Muhammadiyah

by Indra Jaya Sutan Bandaro
0 comment

RIAU, TABLIGH.ID-Dalam acara Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh Muhammadiyah #3 yang digelar pada 19 September 2024, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan kajian mendalam tentang makna di balik pakaian tradisional umat Islam, seperti kupiah, koko, sarungan, dan baqiyah. Pada sesi Saresahan Shubuh bertajuk “Konsolidasi Ruhani untuk Pengembangan Tabligh dan Kemuhammadiyahan”, Ustadz Adi membahas akar filosofis dari busana ini yang mencerminkan nilai-nilai syariat dan ketakwaan.

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa mengenakan izar, yang di masa sekarang disebut sarung. “Kenapa disebut ‘sarung’? Para ulama kita meneliti dan memilih kata-kata yang melekat pada kebiasaan umat Islam sehingga menjadi budaya,” jelasnya. Ia melanjutkan bahwa busana yang dikenakan oleh umat Islam, dari atas kupiah hingga alas kaki baqiyah, semuanya memiliki makna tersirat yang kuat terkait dengan syariat dan spiritualitas.

Lebih lanjut, Ustadz Adi menjelaskan asal kata “koko” yang sering diidentikkan dengan pakaian takwa. “Koko, jika ditelusuri secara bahasa, berasal dari akar kata yang sama dengan ‘taqwa’ dalam Al-Qur’an surat ke-7. ‘Wa libaasu at-taqwa dzalika khoir’ artinya, pakaian apapun yang dikenakan, tidak memiliki arti jika tidak disertai dengan ketakwaan,” jelasnya.

Sarung, lanjut Ustadz Adi, mencerminkan fleksibilitas dalam mengikuti syariat, yang berarti jalan hidup yang luas dan memudahkan, sebagaimana syari’at Islam yang memberikan kemudahan kepada umat. “Sarungan bukan sekadar tradisi berpakaian, tetapi simbol mengikuti syari’at Allah yang luas dan fleksibel,” katanya.

Kupiah, menurut Ustadz Adi, melambangkan ketundukan dan penghormatan kepada Allah SWT. “Kupiah ini menunjukkan rasa khusyuk dan tunduk kepada Allah, bukan untuk pamer atau tampak agamis,” ujarnya.

Menutup penjelasannya, Ustadz Adi menjelaskan bahwa alas kaki yang disebut baqiyah juga memiliki makna penting. Baqiyah berasal dari kata “baqa” yang berarti kekal, menunjukkan keyakinan dalam melangkah di jalan Allah. “Langkah kita dengan baqiyah adalah simbol ketekunan dan keyakinan untuk meraih ridho Allah SWT,” pungkasnya.

Acara ini mendapatkan respons positif dari para peserta yang merasakan pemahaman lebih mendalam mengenai esensi pakaian dalam Islam dan bagaimana simbol-simbol tersebut terkait dengan perjalanan spiritual mereka. (*)

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00