YOGYAKARTA. TABLIGH.ID- 25 September 2024 – Dalam kajian yang berlangsung via Zoom bersama Pimpinan WIlayah Aisyiyah Jawa Barat, Ustadz Fathurrahman Kamal, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menekankan pentingnya dua bacaan yang diajarkan oleh para ulama Qira’ah, yaitu “fa tabayyanû” dan “fa tatsabattu”. Menurutnya, makna dari variasi bacaan ini sangat relevan dalam konteks menyampaikan dan menerima informasi.
Ustadz Fathurrahman menjelaskan bahwa tabayyun berarti memastikan kebenaran suatu informasi. Ia memberikan contoh, “Misalnya, jika Kang Usep mengatakan sesuatu, maka saya harus mengklarifikasi langsung kepada beliau, ‘Apakah benar Anda berkata demikian?’ Jika beliau menjawab ya, maka saya bisa memastikan itu.” Namun, Ustadz Fathurrahman menekankan bahwa langkah ini saja belum cukup.
“Ada tingkatan kedua, yaitu tatsabbatu, yang berarti kita harus memastikan apakah maksud dari apa yang disampaikan itu sama dengan apa yang kita pahami. Inilah yang sering tidak dilakukan,” tuturnya.
Beliau mengingatkan bahwa jika tahap ini dilewatkan, konsekuensinya bisa sangat serius. “Akibatnya, kita malah memakan bangkai saudara sendiri sambil merasa bahwa kita sedang menegakkan kebenaran. Ini adalah salah satu paradoks dalam dunia dakwah,” ujarnya.
Ustadz Fathurrahman menambahkan bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di luar sana, seperti di parlemen atau dalam konteks politik lainnya. Ia menyoroti bahwa di dalam dunia dakwah sendiri, masih banyak narasi kebencian yang berkembang tanpa adanya tabayyun. “Orang-orang seringkali memiliki agenda tertentu dan membungkusnya sedemikian rupa. Pertanyaannya, ke mana umat ini akan dibawa jika hal seperti ini terus berlanjut?” tegasnya.
Dengan pernyataan tersebut, Ustadz Fathurrahman Kamal mengajak seluruh umat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyampaikan informasi, serta mengedepankan prinsip tabayyun dan tatsabbatu dalam setiap langkah dakwah yang dilakukan.
