BEKASI.TABLIGH.ID- Ustadz Adi Hidayat baru-baru ini (01/10/2024), memberikan pernyataan menanggapi video viral yang berkaitan dengan ceramahnya di Universitas Muhammadiyah Riau. Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap beberapa framing yang muncul dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Ustadz Adi menjelaskan bahwa ceramah yang disampaikannya merupakan bagian dari orientasi mahasiswa baru, yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk non-Muslim.
Ia menegaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Riau adalah institusi yang inklusif, dengan sekitar 800 mahasiswa non-Muslim dari total 2.500 mahasiswa. “Acara tersebut tidak ada masalah, bahkan berjalan dengan baik dan berkolaborasi dengan Majelis Tabligh Muhammadiyah,” jelasnya. Meski demikian, ia mengamati munculnya framing negatif yang membawa istilah seperti “sesat,” yang menurutnya sangat berbahaya.
Ustadz Adi menekankan pentingnya memahami konteks sebelum mengambil kesimpulan. Ia mengingatkan bahwa semua yang hadir di acara tersebut mengetahui dan memahami apa yang disampaikan. “Tidak ada satu pun yang bertentangan dengan nilai akidah,” tuturnya. Framing yang tidak akurat, menurutnya, dapat menciptakan kekacauan berpikir yang berbahaya.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap orang-orang yang tidak hadir namun merasa berhak menafsirkan dan menghukumi isi ceramahnya. “Bagaimana mungkin orang yang tidak hadir bisa lebih benar dibandingkan penutur itu sendiri?” tanyanya. Ustadz Adi menegaskan bahwa ini adalah situasi yang sangat berbahaya dan harus dihindari.
Dalam pernyataannya, ia juga mengingatkan bahwa setiap individu harus bertanggung jawab atas ucapan dan perilakunya. “Ketika kita kembali kepada Allah, yang dihisab adalah diri kita masing-masing,” ujarnya, menekankan pentingnya introspeksi pribadi. Ia khawatir jika orang-orang yang terlibat dalam penafsiran yang salah akan menghadapi risiko berat di akhirat.
Ustadz Adi menambahkan bahwa masalah yang muncul akan ditangani secara tertib oleh organisasi Muhammadiyah. “Kami percaya roda organisasi akan bergerak dengan sendirinya, dan sikap yang benar akan muncul dari kesadaran masing-masing,” ungkapnya. Ia mengajak semua pihak untuk tetap fokus pada misi pendidikan dan dakwah yang positif.
Ia berharap agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang. “Tanggung jawab kami sebagai ulama dan da’i adalah untuk mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dalam berucap dan bertindak,” tuturnya. Hal ini penting untuk mencegah potensi konflik dan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
Ustadz Adi juga berdoa agar Allah memberikan ampunan dan membimbing umat ke jalan yang baik. “Semoga ini bisa bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua,” tutupnya dengan penuh harapan.
Dengan demikian, pernyataan Ustadz Adi Hidayat mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menafsirkan informasi, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti akidah dan keyakinan. Hati-hati dengan framing yang muncul, menjadi kunci agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
VIDEO SELENGKAPNYA