Di I ANTARA akibat kekalahan yang diderita orang-orang musyrik dalam Perang Badr, mereka semakin dibakar kebencian terhadap Nabi dan menjadikan Makkah mendidih layaknya periuk. Tidak heran jika kemudian para pemukanya bersekongkol untuk menghabisi orang yang menjadi sumber malapetaka, perpecahan, kehancuran dan kehinaan mereka, yaitu Nabi.
Selang tak seberapa lama sesudah Perang Badr, Umair bin Wahb Al- Jumahi duduk-duduk di Hijir bersama Shafwan bin Umayyah. Umair adalah salah seorang pemimpin Quraisy yang dulu sering menyiksa Nabi dan para sahabat selagi masih di Makkah. Anaknya, Wahb bin Umair menjadi tawanan Perang Badr. Saat duduk itulah Umair menyebut orang-orang yang menjadi korban di Perang Badr dan mereka yang dimasukkan ke dalam sumur. Shafwan berkata menghibur, “Demi Allah, pasti akan datang kehidupan yang baik setelah kematian mereka.”
Simak selengkapnya Penjelasan dari edisi ini kami akan memuat Sirah Nabawi yang ditulis oleh Syaikh Shafiiyyurrahman Al Mubarakfury
Judul | Sirah Nabawiyah |
Pengarang | Syaikh Shafiiyyurrahman Al Mubarakfury |
Editor | Yasir Maqasid |
Diterjemahkan oleh | Kathur Suhardi |
Penerbit | Pustaka Al Kautsar, 1997 |
ISBN | 9795926640, 9789795926641 |
Tebal | 632 halaman |