YOGYAKARTA.TABLIGH.ID-Majelis Tabligh PP Muhammadiyah memberikan himbauan penting kepada para dai dan muballigh Muhammadiyah untuk menghadapi tantangan dakwah di era disrupsi dan keterbukaan informasi yang tak berbatas. Saat ini, umat Islam dan para dai dihadapkan pada kegamangan keberagamaan yang diperparah oleh arus deras fenomena “post-truth.” Dalam kondisi ini, kebenaran seringkali diabaikan, dan keputusan didasarkan pada emosi tanpa nalar kritis, sesuatu yang kian mengkhawatirkan dengan semakin menguatnya tradisi “cyber religion” atau “cyber prophetic.”
Fenomena ini menjadi sorotan bagi para ahli agama, karena masyarakat cenderung lebih mempercayai informasi viral di media sosial ketimbang mendasarkannya pada dalil-dalil agama yang autentik dan metode yang benar. Umat semakin terjebak dalam fanatisme buta terhadap sesuatu yang viral, tanpa pemahaman mendalam atau pengetahuan yang cukup, apalagi daya kritis.
Menghadapi kondisi ini, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menghimbau para muballigh dan dai untuk tetap istiqamah dalam menjaga tradisi ilmu dan adab di lingkungan masing-masing. “Kita harus menghidupkan budaya literasi yang kokoh, agar dakwah yang kita sampaikan tidak terjebak dalam pusaran arus informasi yang sering kali menyesatkan,” demikian salah satu poin penting yang disampaikan.
Dalam penyampaian pesan-pesan dakwah, penting bagi para muballigh untuk senantiasa mengedepankan akhlaq karimah, sikap wasathiyah (moderat), dan menjaga kehormatan sesama dai serta pimpinan Persyarikatan. Istiqamah dalam berdakwah harus didukung oleh prinsip “tabayyun” (verifikasi) dan “tatsabbut” (ketelitian), terutama ketika berhadapan dengan tsunami informasi yang terus bergejolak, termasuk narasi-narasi keagamaan yang sering kali tidak berdasar.
Majelis Tabligh juga menekankan agar dalam menjalankan dakwah, para muballigh tetap menjaga marwah dan integritas. Hal ini menjadi kunci untuk menyebarkan kebenaran dan kebaikan di tengah-tengah masyarakat yang semakin terpapar dengan informasi yang tidak terkontrol. Semoga dengan langkah ini, dakwah yang disampaikan dapat lebih diterima dan berpengaruh secara positif bagi umat.