SURABAYA.TABLIGH.ID, 19 Agustus 2024 – Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A., (UAH) Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, menjadi pembicara kunci dalam seminar bertajuk Membangun Sistem Pengkaderan Muballigh Muhammadiyah yang digelar di Aula PWM Jawa Timur. Seminar ini merupakan bagian dari Program Revitalisasi Arah Gerakan Kemasjidan dan Pengkaderan Muballigh Muhammadiyah Regional Jawa Timur, yang bertujuan untuk memperkuat basis dakwah dan pengkaderan di seluruh wilayah.
Ustadz yang lebih sering disapa UAH ini menekankan pentingnya proses pengembangan yang tidak instan dalam organisasi. Ia mengatakan, “Perkembangan yang baik dan luas itu tidak terjadi secara instan. Kita butuh proses untuk duduk, membahas, dan mencari solusi agar apa yang kita rencanakan dapat dieksekusi dengan efektif.” Hal ini menjadi landasan penting dalam membangun sistem pengkaderan muballigh agar bisa menjangkau akar rumput dan menyentuh setiap ranting Muhammadiyah.
Dalam diskusinya, UAH juga menggarisbawahi pentingnya menyusun pedoman dan kurikulum materi tabligh yang sesuai dengan visi Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa pengajaran di masjid Muhammadiyah tidak hanya sebatas formalitas, tetapi juga harus mendorong implementasi nilai-nilai shalat dalam kehidupan sehari-hari. “Bagaimana masyarakat yang shalat bisa terhindar dari perbuatan keji dan mungkar? Ini adalah salah satu indikator sukses sebuah masjid Muhammadiyah,” ujarnya.
Lebih lanjut, UAH mengungkapkan bahwa pengelolaan zakat di Muhammadiyah harus dirancang untuk membentuk ekosistem sosial yang kuat. Zakat yang dihimpun di suatu daerah, seperti Surabaya, harusnya didistribusikan terlebih dahulu di wilayah tersebut sebelum dikirim ke pusat. “Ini adalah bagian dari evaluasi yang kita perlukan untuk memperbaiki sistem kita,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya memahami kebutuhan spesifik di setiap daerah agar solusi yang diberikan dapat efektif dan tepat sasaran.
UAH menutup pembicaraan dengan harapan untuk terus mendampingi kader-kader Muhammadiyah yang berkomitmen dan para simpatisan yang menunjukkan dukungan lebih dari sekadar simpati. “Mudah-mudahan kita semua terus semangat dalam menjalankan tugas ini,” tutupnya. Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengembangkan sistem pengkaderan yang lebih terarah dan efektif di tubuh Muhammadiyah, serta memperkuat posisi organisasi dalam menjalankan dakwah yang lebih kontekstual dan relevan di masyarakat.