web stats
Home » Revitalisasi Gerakan Kemasjidan dan Perkaderan Muballigh Muhammadiyah Regional Jawa Timur Resmi Ditutup

Revitalisasi Gerakan Kemasjidan dan Perkaderan Muballigh Muhammadiyah Regional Jawa Timur Resmi Ditutup

by Redaksi
0 comment

SURABAYA.TABLIGH.ID – Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Biyanto, secara resmi menutup acara Revitalisasi Arah Program Gerakan Kemasjidan dan Perkaderan Muballigh Muhammadiyah Regional Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 2024. Acara tersebut berlangsung di Gedung PWM Jatim, Surabaya, dan dihadiri oleh berbagai tokoh Muhammadiyah serta peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Prof. Biyanto menekankan pentingnya revitalisasi gerakan kemasjidan di Muhammadiyah. Ia menyebutkan bahwa selama ini PWM Jawa Timur menerapkan kebijakan sentralisasi keuangan untuk mendukung masjid-masjid di bawah naungan PWM, yang dikenal dengan istilah Masjid Sembaga. “Masjid Sembaga di PWM Jatim tidak boleh memiliki bendahara sendiri, sehingga seluruh kegiatan dibiayai oleh PWM,” ujarnya sambil menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil sejak kepemimpinan Prof. Syafiq pada periode 2005-2010.

Selain itu, Prof. Biyanto juga mengungkapkan bahwa PWM Jatim menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan program-program kemasjidan, terutama dalam hal pembiayaan. Namun, ia menegaskan bahwa PWM Jatim berkomitmen untuk terus mendukung seluruh kegiatan masjid di Jawa Timur, termasuk melalui pengaturan anggaran tahunan dan sinergi dengan berbagai lembaga Muhammadiyah lainnya.

Lebih lanjut, Prof. Biyanto menyoroti peran penting amal usaha Muhammadiyah sebagai media kaderisasi dan dakwah. “Amal usaha kita, termasuk masjid, harus berfungsi sebagai lembaga kaderisasi dan media dakwah Muhammadiyah. Meskipun tidak semua alumni amal usaha kita menjadi kader, tugas kita adalah memberikan pencerahan kepada mereka,” jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak memiliki agenda untuk mengislamkan peserta non-Muslim yang bersekolah di lembaga-lembaga Muhammadiyah, melainkan menekankan pada upaya pencerahan dan pendidikan.

Dalam acara tersebut, ia juga menyinggung pentingnya memiliki lebih banyak public speaker yang humoris dan cair dalam berdakwah, tanpa mengurangi bobot materinya. “Dakwah kita sering kali terlalu serius dan kering dari humor, padahal dakwah yang cair dan humoris bisa lebih diterima oleh masyarakat luas,” tambahnya.

Selain membahas gerakan kemasjidan, Prof. Biyanto juga memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk terus bergerak dan berdiaspora, dengan mengutip pesan Nabi Ya’qob tentang pentingnya masuk dari banyak pintu gerbang dalam mencari solusi. “Prinsip Muhammadiyah adalah terus bergerak tanpa menunggu, baik itu dalam dakwah maupun kegiatan kemasjidan,” ungkapnya.

Pada akhir sambutannya, Prof. Biyanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta yang telah terlibat dalam kegiatan selama dua hari ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Fathurrahman Kamal, LC, MSI dan jajaran Masjid Tabikh PWM Jatim atas partisipasi aktif mereka dalam menyukseskan acara ini. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa bersama, sebagai tanda berakhirnya program revitalisasi tersebut.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00