TEMANGGUNG.TABLIGH.ID – Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-112, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaloran, Kabupaten Temanggung (10/10/2024), menggelar Kajian Ahad Pagi bertema “Peran Muhammadiyah dalam Memajukan Bangsa”. Acara ini menghadirkan Dr. Waluyo, Lc., M.A., anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, yang memberikan pesan-pesan berharga terkait peran dakwah Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran untuk semua. Dr. Waluyo berbicara tentang pentingnya “dakwah bil hal” atau dakwah dengan langkah nyata dalam memberikan contoh kepada masyarakat.
Dalam ceramahnya, Dr. Waluyo berbagi kisah hidupnya yang penuh inspirasi. Menurutnya, ia dapat mencapai pencapaian saat ini berkat pengaruh positif dari dakwah bil hal Muhammadiyah serta keteladanan para tokoh Muhammadiyah yang terus menggerakkan semangatnya untuk menuntut ilmu dan melanjutkan pendidikan. “Peran Muhammadiyah dalam membimbing umat melalui amal jariyah adalah bagian dari dakwah yang bernilai kekal,” ujar Dr. Waluyo, merujuk pada hadist yang menyatakan bahwa amal yang tak terputus bagi manusia setelah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan doa anak yang saleh.
Muhammadiyah, lanjut Dr. Waluyo, merupakan wadah yang mengumpulkan umat untuk mencapai kemakmuran dunia sekaligus menyiapkan bekal bagi akhirat. Ia menekankan bahwa kehidupan dunia ini sementara dan penting untuk selalu bersyukur dalam keadaan apa pun. “Kita harus ikhlas dalam beribadah kepada Allah. Jika tidak, hidup kita bisa lebih rendah daripada makhluk lainnya,” ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya menjaga nurani sebagai landasan kehidupan.
Sebagai organisasi besar dengan amal usaha di berbagai bidang, Muhammadiyah dituntut untuk terus memperkuat kontribusinya dalam dakwah bil hal. Di era disrupsi seperti sekarang, salah satu tantangan terbesar adalah mendidik generasi muda, terutama dalam menghadapi pengaruh teknologi seperti penggunaan gadget yang berlebihan. “Penting bagi kita untuk menguatkan dakwah kemasjidan sebagai langkah penyelamatan generasi muda,” jelas Dr. Waluyo.
Ia menambahkan bahwa dakwah Muhammadiyah saat ini perlu lebih difokuskan pada revitalisasi masjid sebagai pusat pembinaan umat. Upaya ini bisa dilaksanakan melalui pengajian, pendidikan di madrasah, serta kolaborasi dengan majelis-majelis lain dalam Muhammadiyah. Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan dan pembinaan generasi muda yang siap meneruskan perjuangan Muhammadiyah di masa depan.