Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar kajian tarjih yang secara rutin dilaksanakan daring pada Selasa, (26/11).
Pada kesempatan kali ini, BPSDM mengusung tema ‘Ahlusunnah Wal Jamaah’ yang disampaikan langsung oleh Drs. Syamsul Hidayat, M.Ag selaku Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
Syamsul Hidayat menyampaikan bahwa Ahlusunnah Wal Jamaah pada dasarnya sebuah kelompok ataupun sebuah rinsip -prinsip. Muhammadiyah sendiri mengartikan sebuah prinsip – prinsip keyakinan dalam Islam yang dibedakan dari kelompok yang keluar dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Sehingga di dalamnya disebutkan ahlul bid’ah dan ahlul dhalal yang memiliki keyakinan yang menyimpang,” ucapnya yang juga sebagai Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMS.
Ia juga memaparkan, dalam putusan tarjih Muhammadiyah menegaskan bahwa prinsip aqidah yang benar yaitu orang – orang yang berpegang pada pokok – pokok aqidah yang bersumber pada Al-quran, As-sunah, dan diperkuat oleh pendapat serta fatwa dari para sahabat dan para tabi’in yang didukung dan disepakati oleh banyak orang, sehingga disebut sebagai Al-Qasr dan Al-Mutawatirah.
Syamsul Hidayat juga menjelaskan orang yang beraqidah dengan bersumber Al-qur’an dan As-Sunnah dan Al-Qasr Mutawatirah dengan penuh keyakinan yang kuat maka itu termasuk Ahlulhaq Wal Sunnah, dan hal tersebut tidak jauh beda dengan Ahlusunnah Wal Jama’ah.
“Istilah Ahlulhaq Wal Sunnah dimunculkan oleh Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dalam kitabnya,” tambah Dosen UMS itu.
Selanjutnya, Syamsul Hidayat juga menerangkan, jama’ah ialah orang yang bersama – sama berada pada prinsip kebenaran, walaupun seorang diri atau jumlah yang sedikit, namun berada pada prinsip kebenaran maka itu disebut sebagai Al-Jama’ah.
“Sedangkan Al-Firqah lawan dari jamaah (perpecahan) yaitu, orang – orang yang berada di prinsip yang batil atau salah meskipun banyak,” tutur Syamsul.
Syamsul Hidayat menyebut, menurut profesor Harun Nasution, yang merupakan tokoh muslim indonesia, Ahlussunnah wal Jama’ah terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: yang pertama Asy’ariyah, yang ke dua Maturidiyah, dan yang ke tiga Salafiah.
“Muhammadiyah memahami Aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah tidak hanya meruju pada paham Asy’ariyah atau paham Maturidiyah tetapi merujuk pada Manhaj Salaf, seperti yang di ajarkan oleh Imam Ahmad bin Hambal,” pungkasnya. (Habibah/Humas)