web stats
Home » Surah Al-Alaq Surah Yang Pertama Turun Bukan Wahyu

Surah Al-Alaq Surah Yang Pertama Turun Bukan Wahyu

by Redaksi
0 comment

Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiah Surakarta (UMS) menggelar Kajian Tafsir rutin secara daring yang digelar satu mingggu sekali pada setiap hari Kamis.

Dengan diikuti oleh seluruh Tenaga Didik (Tendik), Dosen, dan juga seluruh Sivitas Akademika UMS, pada kesempatan kali ini mengundang Ust. Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I, M.Th.I., yang menyampaikan materi tentang surah Al-Alaq ayat 1-5 di mana surah tersebut adalah surah yang pertama kali turun.

“Saya tegaskan bahwa surah tersebut surah yang pertama kali turun, dan bukan wahyu yang pertama kali turun,” jelasnya pada kamis, (28/11).

Ainur Rha’in juga menjelaskan bahwa wahyu yang pertama kali turun itu adalah mimpi yang benar, sedangkan surah yang pertama turun adalah surah Al-Alaq ayat 1-5.

“Awal dari turunnya ini adalah permulaan wahyu yang datang dari nabi, itu adalah mimpi yang benar dalam tidur,” ucapnya.

Mimpi yang benar yaitu ketika nabi tidur dan di dalam mimpi tersebut seperti melihat cahaya subuh yang terang dan hal itu terjadi secara berulang-ulang, sehingga setelah adanya mimpi tersebut, nabi dianugerahi kecintaan untuk menyendiri.

Kemudian, Ainur menjelaskan bahwa Nabi memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu ibadah di malam hari dalam beberapa waktu lamanya sebelum kemudian kembali kepada keluarganya guna mempersiapkan bekal untuk bertahannuts kembali.

“Kembali lagi, ayat yang pertama kali turun adalah Iqra’. Agama Islam merupakan agama ilmu pengetahuan, sehingga di sini makna Iqra’ ialah: belajarlah, bacalah, risetlah, adakanlah penelitian,” jelasnya.

Belajarlah apapun ilmu itu, tambahnya, asalkan ilmu itu membawa kedekatan kepada Allah swt.

Ayat yang pertama turun dalam Islam bukanlah mengajak untuk sholatlah dan puasalah, namun yang pertama kali turun adalah mengajak untuk belajar, karena beribadah tanpa dasar ilmu menimbulkan kesesatan. Sedangkan di dunia tanpa adanya ilmu pengetahuan maka akan menemukan kesengsaraan.

Terlebih orang yang menuju akhirat tanpa adanya ilmu maka akan memunculkan kesesatan. Ainur menegaskan dasar apapun itu diperlukan adanya ilmu, jika dalam hal ibadah maka didasari dengan Al-Qur’an dan Hadist. Segala sesuatu tanpa adanya dasar ilmu maka akan lahir kesesatan.

“Mengilmui diri dengan ilmu adalah hal yang pertama kali yang dilakukan sebelum melakukan apapun,” ujarnya.

Ilmu merupakan identitas Islam, identitas peradaban, dan identitas kemajuan Islam. Ketika ilmu tidak ditempatkan pada tempatnya Ainur menyebutnya itu adalah sebuah kehancuran. Ainur juga menyampaikan, selama guru, dosen, ustad, atau pengajar tidak mendapatkan hak dan kehormatannya maka, umat Islam masih jauh dari peradaban.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00