KUPANG.TABLIGH.ID , 4 Desember 2024 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, membuka secara resmi Sidang Tanwir dan Resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 di Kupang dengan pidato yang penuh refleksi dan apresiasi. Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya peran Muhammadiyah sebagai pilar strategis dalam membangun bangsa melalui dakwah, pendidikan, dan kesehatan.
Prabowo memulai pidatonya dengan renungan mendalam tentang perjalanan sebuah bangsa. Ia menekankan bahwa pembangunan yang membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun dapat runtuh hanya dalam hitungan menit jika persatuan tidak dijaga. Dengan suara yang tegas, ia mengingatkan hadirin untuk belajar dari sejarah, menjaga persatuan, dan menghindari konflik yang berpotensi menghancurkan capaian yang telah diperjuangkan bersama. Dalam suasana khidmat, ia mengungkapkan rasa terhormat berada di tengah para tokoh Muhammadiyah, yang disebutnya sebagai pendidik dan panutan masyarakat.
Presiden mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Muhammadiyah atas kontribusi luar biasa dalam membangun bangsa, terutama melalui lembaga pendidikan dan kesehatan yang inklusif dan menjangkau semua kalangan. Ia menilai Muhammadiyah bukan hanya organisasi dakwah, tetapi juga kekuatan besar yang mampu menjaga keharmonisan dalam keberagaman Indonesia. Dengan penuh penghormatan, ia menyatakan bahwa Muhammadiyah telah memberi contoh nyata tentang toleransi, inklusivitas, dan dedikasi untuk mencetak generasi penerus bangsa.
Pidato Prabowo juga menyentuh situasi global yang penuh konflik dan ketidakpastian. Ia mengangkat tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, di mana ribuan anak-anak menjadi korban, serta krisis di Lebanon dan perang di Ukraina yang membawa dampak global, termasuk kenaikan harga pangan. Dalam konteks ini, ia mengingatkan bahwa kekayaan Indonesia sering menjadi daya tarik bagi pihak asing, sebagaimana yang tercatat dalam sejarah kolonialisme. Oleh karena itu, menurutnya, menjaga kedaulatan bangsa harus menjadi prioritas bersama.
Dengan mengambil pelajaran dari sejarah Kekaisaran Ottoman, Prabowo menekankan pentingnya kepemimpinan yang bersih, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Ia menegaskan bahwa kemakmuran bangsa hanya dapat tercapai jika pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kebahagiaan rakyatnya. Dalam nada yang serius, ia menyerukan pentingnya memberantas kemiskinan, kelaparan, dan stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Prabowo mengungkapkan kekagumannya pada semangat Muhammadiyah yang terus bergerak di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut Muhammadiyah sebagai kekuatan besar yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, atau latar belakang. Ia percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur yang diajarkan agama, Indonesia dapat mencapai masa depan yang lebih baik.
Di penghujung pidatonya, Presiden kembali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Muhammadiyah atas dedikasi dan kontribusi besarnya bagi bangsa. Ia berharap Muhammadiyah terus berkiprah dalam berbagai sektor yang mendukung kemajuan Indonesia. Dalam suasana penuh semangat, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga persatuan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.