Kupang, 5 Desember 2024 – Dalam rangkaian Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, acara groundbreaking Rumah Sakit Muhammadiyah pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu agenda utama. Prosesi ini ditandai dengan penanaman kapsul waktu oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, yang rencananya akan dibuka 50 tahun mendatang.
Hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT, dan sejumlah tokoh Muhammadiyah lainnya.
Dalam keterangannya melalui TV Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk berbagi dan menyebarkan amal saleh serta amal usaha yang inklusif. “Muhammadiyah tidak membedakan suku, agama, ras, golongan, atau latar belakang lainnya dalam memberikan layanan kesehatan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa semangat pembangunan ini berpijak pada ajaran Kiai Ahmad Dahlan, yang mempopulerkan Surat Al-Ma’un sebagai dasar gerakan kesehatan, sosial, pemberdayaan, dan kemanusiaan. “Rumah sakit ini bukan hanya untuk Muhammadiyah, tetapi untuk seluruh warga Kupang, masyarakat NTT, dan Indonesia,” tegasnya.
Haedar mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, pengusaha, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama mendukung pembangunan rumah sakit ini. “Insyaallah, Muhammadiyah adalah organisasi yang amanah dan berbasis sistem, sehingga partisipasi Anda akan diwujudkan secara transparan dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah tahun ini mengusung tema “Kemakmuran untuk Semua,” yang mencerminkan komitmen organisasi ini untuk terus berkontribusi meski harus menghadapi tantangan di berbagai wilayah seperti NTT, Papua, dan Ambon.
“Muhammadiyah percaya, langkah-langkah yang kami lakukan tidak hanya memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan masyarakat, dan mensejahterakan rakyat, tetapi juga membangun spirit keindonesiaan,” tutup Haedar.
