web stats
Home » KH. Hakimuddin Salim: Pentingnya Belajar Tentang Bagaimana Para Nabi Mendidik Generasi

KH. Hakimuddin Salim: Pentingnya Belajar Tentang Bagaimana Para Nabi Mendidik Generasi

by Indra Jaya Sutan Bandaro
0 comment

Sragen, 11 Desember 2024 – Ketua Bidang Pembinaan Remaja, Keluarga, dan Jamaah Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Dr. Hakimuddin Salim, Lc., M.A., menjadi narasumber dalam Kajian Rutin Ahad Pagi yang diadakan oleh Majelis Tabligh PDM Kabupaten Sragen. Dengan tema Parenting Nabawi: Meniti Jejak Nabi dalam Mendidik Generasi, beliau menyoroti pentingnya pendidikan sepanjang hayat berbasis nilai-nilai Islam.

“Parenting itu adalah kepengasuhan atau pendidikan anak. Dalam tema kali ini, kita belajar dari Parenting Nabawi, yaitu bagaimana para nabi mendidik generasi mereka. Pendidikan ini tidak hanya untuk anak-anak usia dini, tetapi berlangsung sepanjang hidup orang tua maupun anak-anak mereka,” ujar KH. Hakimuddin di hadapan jamaah.

KH. Hakimuddin mengawali ceramahnya dengan membahas pendidikan prenatal. Namun, setelah mengamati audiens yang mayoritas berasal dari generasi senior, beliau menyesuaikan fokus kajian menjadi tentang atarbiyah madal hayah atau pendidikan sepanjang hayat. Beliau mengupas pelajaran dari Surah Al-Baqarah ayat 133, yang mengisahkan wasiat Nabi Yakub kepada anak-anaknya menjelang wafat. “Nabi Yakub tidak bertanya tentang harta atau duniawi, tetapi memastikan akidah anak-anaknya tetap lurus. Beliau bertanya, ‘Apa yang akan kalian sembah setelah aku meninggal?’ Sebuah pertanyaan penting yang menunjukkan prioritas utama dalam mendidik anak,” jelasnya.

Dalam ceramahnya, KH. Hakimuddin menekankan bahwa tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak tidak pernah berhenti. Bahkan, setelah anak dewasa, menikah, atau memiliki keluarga sendiri, kewajiban tersebut tetap ada. “Nabi Yakub memberikan contoh bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab sepanjang hayat, bahkan hingga akhir hidup kita sendiri,” tegasnya.

Beliau juga mengkritisi fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, di mana banyak orang tua lebih khawatir terhadap urusan duniawi anak-anak mereka dibandingkan aspek spiritual. “Kita sering kali lebih resah jika anak mendapat nilai rendah di sekolah, tetapi tidak khawatir jika mereka tidak bisa membaca Al-Qur’an atau shalatnya tidak khusyuk. Padahal, kurikulum utama pendidikan adalah tauhid,” ungkapnya.

Selain akidah, KH. Hakimuddin menekankan pentingnya memberikan wasiat bernilai spiritual kepada anak-anak. Wasiat, menurutnya, tidak hanya berupa warisan materi, tetapi juga nasihat yang mengarahkan pada kebaikan dan keimanan. “Nabi Yakub memanfaatkan momen penting menjelang wafatnya untuk memastikan anak-anaknya tetap menyembah Allah Yang Maha Esa,” tambahnya.

Direktur Ma’had Abu Bakar Ash Shiddiq UMS ini juga  menyeru agar jamaah menjadikan pendidikan agama sebagai prioritas utama dalam membimbing generasi penerus. KH. Hakimuddin mengingatkan bahwa tanggung jawab orang tua tidak hanya membekali anak dengan ilmu dunia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai agama sebagai bekal di akhirat. Para peserta merasa tema ini sangat relevan dan bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00