web stats
Home » Refleksi Dakwah Berkemajuan Muhammadiyah: Kembali Kepada Allah di Permulaan Langkah

Refleksi Dakwah Berkemajuan Muhammadiyah: Kembali Kepada Allah di Permulaan Langkah

by Nalendra Putra Firdaus
0 comment
KH. Fathurrahman Kamal menyampaikan refleksi dakwah

Yogyakarta – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, menyampaikan refleksi mendalam terkait arah perjuangan dakwah Muhammadiyah dalam dinamika era disrupsi yang semakin kompleks. Hal ini disampaikan saat Peresmian Masjid Al Musannif ke 50 Tabligh Institute Muhammadiyah. Dengan mengangkat tema “Kembali Kepada-Nya di Permulaan Langkah,” saat sambutan beliau mengingatkan pentingnya ketulusan dalam setiap langkah dakwah, sekaligus menyambung keberkahan perjuangan dari awal hingga akhir perjalanan.
Dalam refleksinya, KH. Fathurrahman Kamal mengutip hikmah dari Ibnu Atha’illah as-Sakandari yang menegaskan, “Di antara tanda kesuksesan di akhir perjalanan adalah tetap bersandar kepada Allah sebagaimana di awal perjalanan.” Prinsip ini, menurut beliau, menjadi pedoman bagi perjuangan Muhammadiyah dalam menegakkan dakwah pencerahan dan pembaruan. “Segala amanah ini bukan sekadar tanggung jawab kepada persyarikatan, melainkan juga di hadapan Allah kelak pada yaum ad-dīn,” tegasnya.
Melalui Tabligh Institute Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal menyampaikan optimisme akan lahirnya generasi muballigh yang tangguh dan visioner. Generasi ini, kata beliau, harus dipersiapkan dengan pendekatan sistematis, inovatif, dan berorientasi jangka panjang. Beliau mengingatkan pentingnya menyiapkan kader-kader unggul menuju generasi emas Indonesia 2045, yang hari ini adalah anak-anak muda berusia 17-20 tahun.
“Tanpa langkah konkret untuk membangun ideologi dan motivasi generasi muda hari ini, kita hanya menyusun puzzle kegagalan masa depan perjuangan dakwah,” ujarnya seraya mengutip QS. Al-Hasyr: 18, “Dan hendaklah setiap diri mencermati apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”
Tabligh Institute Muhammadiyah: Dakwah Berbasis Spiritualitas Holistik
KH. Fathurrahman Kamal juga menyoroti peran Tabligh Institute Muhammadiyah sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi para muballigh. Gedung yang dirancang sebagai green building ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki makna filosofis dalam setiap elemen arsitekturnya. Dari taman hingga kaligrafi Al-Qur’an yang menghiasi interiornya, setiap detail dirancang untuk menginspirasi kesalehan spiritual, estetika keindahan, serta pesan moral yang mendalam.
“Desain bangunan ini mengajarkan kesalehan lingkungan, berpikir melampaui zaman, dan menghadirkan solusi alternatif bagi tantangan umat,” terang beliau. Simbolisme ini, menurutnya, sejalan dengan semangat dakwah yang penuh hikmah, cinta, dan kasih sayang, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Anbiya: 107, “Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.”
Beliau menekankan bahwa dakwah era disrupsi ini memerlukan pendekatan yang menyejukkan dan mendamaikan, bukan sekadar adu argumen atau debat verbal yang melelahkan. Para dai dituntut untuk menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak mulia, dan memiliki visi rahmatan lil ‘alamin.
Membangun Tradisi Kaderisasi Muballigh Berkelanjutan
Lebih lanjut, KH. Fathurrahman Kamal menyampaikan gagasan pentingnya menghidupkan kembali tradisi Kulliyatul Muballighīn, yaitu persemaian kader muballigh yang tangguh, terstruktur, dan inovatif. Tradisi ini, yang kini diterjemahkan melalui Tabligh Institute Muhammadiyah, diharapkan melahirkan generasi dai yang tidak hanya mumpuni secara intelektual, tetapi juga mampu menjadi pelita di tengah kegelapan zaman.
Sebagai penutup, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga Muhammadiyah atas dukungan moril maupun materiil. “Semoga Allah mencatat setiap langkah ini sebagai pemberat amal kebaikan kita di yaum al-mīzān,” tutupnya.
Refleksi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan perjuangan Muhammadiyah di masa depan bertumpu pada kesungguhan dan keikhlasan hari ini. Dari Allah, bersama Allah, di jalan Allah, dan menuju Allah—itulah spirit yang harus terus dihidupkan dalam setiap langkah dakwah.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00