TABLIGH.ID TAMANTIRTO, 4 Maret 2024 – Dalam kajian ifthar yang berlangsung di Masjid Al Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah, Ustadzah Nurhidayani, S.H., M.H. menyampaikan pesan mendalam tentang lima perkara yang harus selalu diingat dalam kehidupan. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan masa muda sebelum datang masa tua, menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit, menggunakan harta sebelum mengalami kesulitan ekonomi, mengisi waktu luang sebelum kesibukan melanda, serta memperbanyak amal sebelum ajal menjemput.
Dalam ceramahnya, Ustadzah Nurhidayani yang juga merupakan Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, mengingatkan bahwa kesehatan adalah nikmat luar biasa yang sering kali terlupakan. Ia mencontohkan bagaimana seseorang dapat duduk dan bernapas dengan leluasa tanpa alat bantu, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh orang sakit yang harus menggunakan fasilitas medis.
Lebih lanjut, ia mengajak jamaah untuk memahami makna terdalam dari bulan Ramadhan. Menurutnya, banyak orang mengaitkan Ramadhan dengan puasa, tarawih, zakat, dan sahur, padahal lebih dari itu, bulan suci ini adalah waktu untuk membakar keburukan dan mengasah kebaikan dalam diri.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadzah Nurhidayani menjelaskan bahwa ada tiga hal penting yang harus dicapai selama Ramadhan. Pertama, menjaga akhlak terhadap Allah dengan selalu bertakwa di mana pun berada karena Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Kedua, menjaga akhlak terhadap diri sendiri dengan selalu mengiringi keburukan dengan kebaikan agar dosa tertutupi. Ketiga, menjaga akhlak terhadap sesama dengan selalu bersikap ramah dan menyapa siapa pun tanpa memandang jabatan atau status sosial.
Ia juga mengajak jamaah untuk memahami keistimewaan bulan Ramadhan agar lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah. Dalam Islam, Ramadhan disebut sebagai Syahrul Allah, bulan di mana pahala puasa ditanggung langsung oleh Allah dan besarnya ganjaran tersebut hanya diketahui oleh-Nya. Selain itu, Ramadhan juga disebut sebagai Syahrul Mubarak, bulan yang penuh keberkahan di mana pintu surga terbuka lebar, pintu neraka tertutup rapat, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Ramadhan juga dikenal sebagai Syahrul As-Sabr, bulan kesabaran, di mana umat Islam diuji dengan berbagai hal dan dituntut untuk melewatinya dengan ketabahan dan keikhlasan.
Kajian tersebut diakhiri dengan ajakan untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan amal kebaikan selama bulan Ramadhan. Ustadzah Nurhidayani menegaskan bahwa memahami dan menghayati keistimewaan Ramadhan akan membuat seseorang lebih bersemangat dalam meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
(Kontributor: Afiifah Nurul Itsnaini Putri: Santri Panti Asuhan Yatim & Dhu’afa Mafaza | Pondok Pesantren Al- Ishlah Yogyakarta)
