TABLIGH.ID, YOGYAKARTA – Momen Ramadhan merupakan waktu terbaik untuk melakukan segala aktivitas kebaikan. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Ramadhan 1446 Hijriah ini. Bertemakan “Ramadhan di Tabligh Institute,” banyak sekali agenda atau kegiatan yang diprakarsai. Salah satunya adalah “Santunan Dhuafa” sebagai bentuk praksis dari anjuran memperbanyak shadaqah pada bulan Ramadhan.
Bertepatan pada Ahad, 2 Maret 2025 / 2 Ramadhan 1446 H, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan santunan berupa sembako kepada 60 orang kaum dhuafa (janda). Santunan ini diagendakan berbarengan dengan kajian iftar di Masjid Al Musannif, Tabligh Institute Muhammadiyah, dengan penceramah Ustadz Beta Pujangga Mukti, S.Pd.I., M.Soc.Sc.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., dalam keterangannya kepada tabligh.id menyatakan, bahwsanya kegiatan santunan kaum dhuafa yang dilakukan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. KH. Haedar Nashir, M.Si , bahwsanya Tabligh Institute ini menjadi proyeksi masa depan dakwah berkemajuan.
“Ia memiliki visi yang jauh ke depan dan ramah, bukan hanya ramah kepada anak-anak muda sebagai subjek yang akan kita siapkan, kita didik, dan kita latih di Kawah Candradimuka dengan berbagai infrastruktur serta fasilitas yang terus kita ikhtiarkan untuk disempurnakan, tetapi juga ramah kepada alam.” Ujarnya.
Lebih lanjutnya, Kiyai Fathur mengatakan, suasana yang dihadirkan Tabligh Institute Muhammadiyah mencerminkan lingkungan yang asri, dengan taman yang indah, pepohonan hijau, serta aliran air yang mengalir, menciptakan gambaran lingkungan yang sangat baik. Namun, yang tidak kalah pentingnya, Tabligh Institute ini juga harus ramah terhadap lingkungan masyarakat sekitar.
“Dalam konteks ini, kita tidak ingin menyampaikan Islam kepada masyarakat hanya dalam bentuk narasi besar atau teori-teori semata. Lebih dari itu, kita ingin menghadirkan Islam secara konkret, melalui santunan dan kepedulian sosial, agar mereka benar-benar merasakan betapa indahnya Islam. Bukan hanya keindahan Islam yang disampaikan melalui lisan para da’i dan mubaligh, tetapi secara nyata, kita di Tabligh Institute menghadirkan kehangatan dan keramahan, khususnya bagi mereka yang membutuhkan, yakni kaum dhuafa. Itulah tujuan utama kita.” Jelas Pengasuh Pondok Pesantren Budi Mulia ini.
Namun menurut Kiyai Fathur, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada santunan material, meskipun sekadar ala kadarnya. Mereka yang menerima santunan ini kelak akan menjadi bagian dari jamaah, sebagai anggota masyarakat yang organik dalam dakwah sehari-hari di Tabligh Institute.
“Kita tidak hanya fokus pada pelatihan-pelatihan dan training yang canggih bagi generasi masa depan, tetapi juga akan mengintegrasikan diri dengan kehidupan masyarakat sekitar. Mereka yang disantuni tidak hanya mendapatkan bantuan secara materi, tetapi juga bimbingan dalam aspek spiritual, baik dalam akidah, ibadah, maupun akhlaknya. Inilah salah satu tujuan pokok kita, agar pada akhirnya kita bisa mewujudkan satu lingkungan Islam yang terus kita upayakan agar berada pada skala yang ideal.” Mantapnya.
Beliau juga menambahkan, memulai dari hal kecil, dan dirinya sangat yakin, jika ini dilakukan dengan konsisten dan istiqamah, maka tidak menutup kemungkinan potensi kecil ini akan tumbuh menjadi mercusuar dakwah yang bersinar terang.
“Pada akhirnya, hal ini akan menampakkan mahasinul Islam, keindahan Islam itu sendiri, sebagaimana yang dipahami dan diperjuangkan oleh Muhammadiyah.” Ujarnya.
Sebagai penutup, KH. Fathurrahman Kamal mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam kebaikan ini. “Mari bersama kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum memperkuat ukhuwah, berbagi manfaat, dan meneguhkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.”
