TABLIGH.ID, YOGYAKARTA – 07 Maret 2025 – Kajian Tarawih di Masjid Al Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah malam itu mengangkat tema yang relevan dengan perkembangan zaman: Generasi Z. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A., hadir sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, ia menyoroti karakteristik unik generasi yang tumbuh dalam era digital ini.
“Siapa itu Gen Z? Mereka adalah individu yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010,” ungkapnya di hadapan jamaah. “Mereka tumbuh dengan teknologi di genggaman, sehingga memiliki kebiasaan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.”
Dr. Najih menjelaskan bahwa secara umum, masyarakat dapat dikategorikan ke dalam lima generasi: Baby Boomers (1946–1964), Generasi X (1965–1980), Generasi Y atau Milenial (1981–1994), Generasi Z (1995–2010), dan Generasi Alpha (2011–2025). “Setiap generasi memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh kondisi sosial dan teknologi pada zamannya,” lanjutnya.
Ia menyoroti bagaimana Gen Z cenderung lebih akrab dengan dunia digital dibandingkan televisi. “Kalau dulu kita menunggu hari Minggu untuk menonton Doraemon, sekarang anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponsel dan media sosial,” katanya sambil memberi contoh pengalaman pribadinya.
Tak hanya fasih dalam teknologi, Gen Z juga memiliki karakteristik lain, seperti keterhubungan sosial yang tinggi, ekspresif, serta cepat beradaptasi dengan perubahan. “Mereka lebih percaya pada influencer dibanding guru atau orang tua,” kata Dr. Najih, yang juga merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan bagi orang tua dan pendidik dalam membimbing mereka.
Di sisi lain, Gen Z memiliki keunggulan dalam kreativitas dan toleransi. “Mereka lebih terbuka terhadap perbedaan dan cenderung tidak memberi label sosial seperti generasi sebelumnya,” ujarnya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa akses informasi yang luas tidak selalu diiringi dengan pemahaman yang baik. Oleh karena itu, ia mengajak para jamaah untuk memahami pola pikir Gen Z agar dapat lebih efektif dalam mendidik dan berinteraksi dengan mereka.
Kajian ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Jamaah terlihat antusias dalam memahami lebih dalam fenomena Gen Z yang kerap menjadi perbincangan di berbagai kalangan, baik di keluarga maupun institusi pendidikan. “Semoga ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memahami dan membimbing generasi muda,” tutup Dr. Najih.