TABLIGH.ID, Yogyakarta – Masjid Al Musannif Tabaligh Institute Muhammadiyah menggelar kajian menjelang berbuka puasa pada Selasa, 11 Maret 2025. Kajian yang dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan ini menghadirkan Ustadzah Nurhidayani, S.H., M.H., yang membahas tema Macam-Macam Ujian Hidup.
Dalam kajian tersebut, Ustadzah Nurhidayani menjelaskan bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari ujian. Setiap individu pasti mengalami ujian, meskipun dalam bentuk dan kadar yang berbeda. Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Mulk ayat 2 bahwa kematian dan kehidupan diciptakan sebagai ujian bagi manusia, untuk melihat siapa yang paling baik amal perbuatannya. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya menyikapi ujian sebagai bentuk kasih sayang Allah yang dapat meningkatkan keimanan dan kedekatan seorang hamba kepada-Nya.
Menjelang waktu berbuka puasa, Ustadzah Nurhidayani mengingatkan pentingnya memperbanyak zikir, doa, dan amal saleh. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa doa orang yang berpuasa, terutama saat menjelang berbuka, merupakan doa yang mustajab dan dikabulkan oleh Allah. Kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ujian dalam kehidupan tidak hanya berupa kesulitan atau musibah, tetapi juga dapat berupa kebaikan dan kenikmatan. Seseorang yang dianugerahi kecantikan, ketampanan, kekayaan, atau kedudukan juga sedang diuji oleh Allah. Jika tidak digunakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama, hal tersebut justru dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan.
Selain itu, ia menguraikan bahwa ujian dapat berbentuk perintah yang harus dilaksanakan, seperti kewajiban salat, puasa, dan zakat. Namun, tidak sedikit orang yang lalai dalam menjalankannya. Ada pula ujian dalam bentuk larangan yang seharusnya dijauhi, seperti riba, durhaka kepada orang tua, dan menyakiti sesama. Tidak kalah berat, ujian berupa musibah seperti kehilangan orang yang dicintai, kesulitan ekonomi, atau kegagalan dalam usaha juga merupakan bentuk ujian yang harus disikapi dengan kesabaran dan tawakal kepada Allah.
Dalam kajian tersebut, Ustadzah Nurhidayani juga mengutip Surah Al-Baqarah ayat 155 yang menegaskan bahwa Allah akan menguji manusia dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan hasil pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan di dunia ibarat roda yang berputar, di mana setiap orang akan merasakan masa-masa sulit dan bahagia secara bergantian.
Sebagai penutup, Ustadzah Nurhidayani mengingatkan bahwa kunci utama dalam menghadapi ujian adalah kesabaran dan doa. Tidak semua doa langsung dikabulkan oleh Allah, karena terkadang Allah ingin menguji kesungguhan dan kesabaran hamba-Nya. Oleh karena itu, setiap ujian hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan kesabaran, keteguhan hati, dan usaha yang sungguh-sungguh, setiap ujian yang dihadapi akan membawa keberkahan dan kemuliaan di sisi-Nya.