Jakarta, 13 Maret 2025 – Dalam upaya memperkuat peran di bidang pendidikan dan dakwah, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan kunjungan strategis ke dua kementerian penting di Indonesia pada Rabu, 12 Maret 2025. Delegasi yang dipimpin oleh Sekretaris Dr. Asykuri, M. Si., Wakil Ketua Gita Danu Pranata, S.E., M.M., dan Wakil Sekretaris Dr. Waluyo, Lc., M.A., mengadakan diskusi konstruktif dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek RI) serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen RI).
Di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, delegasi Muhammadiyah disambut hangat oleh Wakil Menteri Prof. Fauzan, M. Pd. Diskusi yang berlangsung hampir satu jam ini menyoroti dua inisiatif penting. Prof. Fauzan menekankan perlunya Muhammadiyah untuk mendirikan pesantren mahasiswa bekerja sama dengan universitas-universitas Muhammadiyah. Inisiatif ini bertujuan untuk menarik minat mahasiswa dengan menawarkan pembebasan dari mata kuliah AL Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi mereka yang mengikuti program pesantren.
Selain itu, Prof. Fauzan menekankan urgensi menyiapkan kader dai yang dapat berdiaspora di tingkat internasional. Inisiatif ini penting tidak hanya untuk mendukung tenaga kerja bangsa di luar negeri, tetapi juga untuk memperkuat misi dakwah Muhammadiyah di kancah internasional.
Kunjungan kedua berlangsung di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, di mana delegasi disambut oleh Dr. Arif Jamali, Staf Khusus Menteri, dan Dr. Suparto, Direktur PAUD dan Pendidikan Masyarakat. Diskusi berfokus pada dua program kolaboratif. Program pertama melibatkan pendirian pendidikan non-formal berbasis masjid untuk melengkapi program Madrasah Diniyah Takmiliyah yang sudah ada, sehingga dapat memperluas jangkauan dakwah di masyarakat. Program kedua menitikberatkan pada penguatan pendidikan karakter melalui media digital, sejalan dengan prioritas kementerian untuk meningkatkan pembentukan karakter dalam pendidikan.
Dr. Waluyo dalam keterangannya menyatakan komitmen delegasi untuk menindaklanjuti diskusi-diskusi ini dengan rencana aksi yang konkret. Beberapa inisiatif kunci meliputi persiapan kader dai diaspora untuk misi internasional, peningkatan pengembangan kader mahasiswa di perguruan tinggi, perluasan pendidikan masyarakat melalui program non-formal berbasis masjid, dan penguatan pendidikan karakter bagi siswa melalui platform digital.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam memperkuat peran Muhammadiyah di bidang pendidikan dan dakwah. Dengan adanya kerjasama ini, Muhammadiyah dapat lebih berkontribusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu berperan aktif di tingkat global.
Meskipun demikian, tantangan dalam implementasi program-program ini tidak dapat diabaikan. Diperlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Namun, peluang untuk memperluas pengaruh dan kontribusi Muhammadiyah di tingkat nasional dan internasional sangat besar, terutama dengan adanya dukungan dari kementerian terkait.
Kunjungan dan diskusi strategis ini menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dengan sinergi yang kuat antara Muhammadiyah dan pemerintah, diharapkan dapat tercipta ekosistem pendidikan dan dakwah yang lebih baik, yang mampu menjawab tantangan zaman dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
