TABLIGH.ID, Yogyakarta, Jumat, 14 Maret 2025 – Waktu adalah anugerah berharga yang diberikan Allah kepada manusia. Pemanfaatannya dengan baik akan menentukan keberuntungan seseorang di dunia dan akhirat. Dalam kajian Ifthar yang diselenggarakan di Masjid Al Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah, Ustadz Ary Kurniawan, S.Pd., M.Pd., mengingatkan pentingnya menghargai waktu dengan mengutip firman Allah dalam QS. Al-Asr ayat 1: “Demi waktu.” Ayat ini menjadi pengingat bahwa manusia diberi kebebasan untuk berbuat apa saja, namun harus bijak dalam menggunakannya untuk kebaikan.
Menguatkan pesan tersebut, Ustadz Ary juga mengutip perkataan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, “Waktu itu adalah makhluk Allah, maka manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya.” Ia mencontohkan bahwa menjelang berbuka puasa, seseorang bisa mengisinya dengan kegiatan bermanfaat seperti membaca Al-Qur’an atau menuntut ilmu. Kegiatan tersebut bukan hanya menambah pahala, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian tersebut semakin menarik ketika Ustadz Ary menjelaskan makna lanjutan dari QS. Al-Asr ayat 2-3 yang berbunyi: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
Lebih lanjut, beliau menerangkan makna keimanan dalam Islam. Keimanan bukan sekadar keyakinan di hati, tetapi memiliki ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang Muslim sejati. Enam pilar keimanan yang harus diyakini oleh seorang mukmin antara lain:
- Percaya kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
- Percaya kepada malaikat-malaikat Allah, termasuk bahwa majelis ilmu dikelilingi oleh 70 ribu malaikat yang membawa rahmat.
- Percaya kepada kitab-kitab Allah, yakni Al-Qur’an, Taurat, Zabur, dan Injil. Namun, Al-Qur’an adalah kitab utama sebagai pedoman hidup umat Islam.
- Percaya kepada nabi dan rasul Allah, dengan meyakini 25 nabi dan rasul yang wajib diimani.
- Percaya kepada hari kiamat dan mempersiapkan diri dengan amal kebaikan.
- Percaya kepada qadha dan qadar, bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah dalam ketetapan Allah SWT, baik atau buruk.
Dalam sesi penutup, Ustadz Ary mengingatkan kembali tentang ciri-ciri orang yang tidak merugi sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Asr, yaitu mereka yang memiliki iman, beramal shalih, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Peserta kajian terlihat begitu antusias menyimak dan merenungi pesan yang disampaikan.
Melalui kajian ini, para jamaah diingatkan untuk selalu memanfaatkan waktu dengan baik dan menjadikannya sebagai ladang amal kebaikan. Dengan begitu, setiap detik yang berlalu akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan menuju ridha Allah SWT.