TABLIGH.ID, KOTAGEDE – Dalam rangka menyemarakkan Festival Ramadhan bertajuk “Ramadhan Cemerlang”, Masjid Besar Mataram Kotagede menggelar Tabligh Akbar pada Jumat, 14 Maret 2025. Acara ini menghadirkan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., sebagai pembicara utama.
Dalam ceramahnya, KH. Fathurrahman Kamal menegaskan bahwa Allah telah memuliakan umat Islam dengan bulan Ramadan yang penuh keberkahan. Allah juga memuliakan kehidupan manusia dengan Al-Quran sebagai pedoman utama, sebagai “the way of life” yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, seorang Muslim harus menjadikan Al-Quran sebagai dasar hukum dan pedoman hidup.
Beliau mengawali tausiyahnya dengan bersalawat kepada Rasulullah SAW, para sahabat, tabi’in, para ulama, serta seluruh umat Islam hingga akhir zaman. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah:
“Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
KH. Fathurrahman Kamal mengutip pernyataan ulama besar, Al-Imam Ibn Jamil Al-Qadari rahimahullah, yang menegaskan bahwa Rasulullah SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh makhluk, baik manusia maupun jin, bahkan mereka yang tidak beriman sekalipun tetap merasakan kasih sayang beliau. Rahmat Rasulullah SAW tidak terbatas hanya pada umat Islam, tetapi mencakup semua aspek kehidupan, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik, dan pemerintahan.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah sosok asing dalam kehidupan umat manusia. Beliau seorang pemimpin, seorang pebisnis, seorang panglima perang, serta seorang pemimpin politik. Namun, meskipun memiliki banyak peran dan kedudukan, Nabi tetap hidup dalam kesederhanaan. Hal ini tercermin dalam kisah ketika Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menangis melihat Rasulullah SAW tidur di atas tikar yang meninggalkan bekas di tubuhnya. Saat itu, Nabi menegaskan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah dalam kemewahan dunia, melainkan dalam kebahagiaan akhirat.
KH. Fathurrahman Kamal juga mengingatkan bahwa Rasulullah SAW adalah manusia biasa seperti kita. Beliau bisa merasa lapar, marah, senang, dan lelah, namun yang membedakan adalah kesempurnaan akhlak dan pengabdian beliau kepada Allah serta umatnya. Sebagai wujud kasih sayang, Rasulullah SAW senantiasa mendoakan dan memberikan syafaat kepada umatnya, bahkan di hari kiamat kelak.
Di akhir ceramahnya, KH. Fathurrahman Kamal menekankan bahwa mencintai Rasulullah SAW berarti menaati perintah dan menjauhi larangannya. Dengan ketaatan tersebut, seseorang akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Beliau mengutip sabda Nabi Muhammad SAW:
“Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” (HR. Bukhari)
Ketika para sahabat bertanya siapa yang enggan masuk surga, Rasulullah SAW menjawab bahwa mereka yang enggan adalah mereka yang tidak menaati ajarannya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, memperbanyak majelis ilmu, serta menjaga persaudaraan dalam ukhuwah Islamiyah.