TABLIGH.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat bersama sejumlah perwakilan dari Universitas Al-Azhar Kairo di Ruang Majelis, lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan itu, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan tausiyah di hadapan Kabinet Merah Putih, menyoroti pentingnya moral, integritas, dan ketakwaan dalam kepemimpinan nasional.
“Indonesia ini negara yang luar biasa. Kita memiliki orang-orang pintar dan hebat, tetapi akan lebih istimewa jika kepintaran dan kehebatan itu diisi dengan moral yang baik, integritas yang tinggi, serta karakter yang mulia,” ujar Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat dalam tausiyahnya.
Ia menekankan bahwa moral yang kuat menjadi fondasi bagi karakter intelektual dan fisikal yang berkontribusi pada kinerja positif. Menurutnya, pemimpin yang memiliki hubungan baik dengan Tuhan akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Dalam ceramahnya, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ dalam membangun peradaban Islam selama 20 tahun. Ia menyoroti bagaimana Rasulullah menyelesaikan krisis ekonomi dan sosial di Yatsrib—yang kemudian dikenal sebagai Madinah—dengan pendekatan ketakwaan dan moral yang tinggi.
“Ibu Menteri Keuangan, ketika Nabi hijrah ke Madinah, kota itu masih bernama Yatsrib. Kondisinya sangat sulit, bahkan jauh di bawah resesi. Pasar dikuasai oleh monopolis, dan tingkat kriminalitas sangat tinggi serta tidak terkendali. Namun, dengan membangun nilai ketakwaan, krisis ekonomi berhasil diselesaikan hanya dalam satu tahun, dan dalam dua tahun situasi menjadi stabil. Dalam 20 tahun, lahirlah generasi emas yang menciptakan peradaban maju,” paparnya.
Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat kemudian mengaitkan hal tersebut dengan visi Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki rentang waktu yang sama untuk membangun generasi unggul.
“Saat ini kita berada di tahun 2025. Jika kita ingin generasi emas pada 2045, kita punya durasi waktu yang sama—20 tahun. Semoga Ramadhan kali ini membawa semangat untuk mencapai cita-cita tersebut, dengan ulama yang mencerahkan, pemerintah yang bijaksana, serta rakyat yang bersatu,” katanya.
Tausiyah tersebut ditutup dengan doa bagi bangsa dan pemimpinnya. Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat memohon agar Allah menjaga Indonesia, melindungi Presiden dan Wakil Presiden, serta memberikan kekuatan kepada kabinet dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
“Ya Allah, cintailah negeri ini dan tanamkan dalam hati kami kecintaan kepada tanah air. Jagalah Presiden dan Wakil Presiden kami, sehatkan keduanya, dan berikan kemampuan untuk memimpin Indonesia dengan baik. Berikan kesehatan dan perlindungan kepada seluruh keluarga besar Kabinet Merah Putih agar dapat menunaikan tugasnya dengan amanah,” tutupnya.