web stats
Home » Saat Allah Begitu Dekat: Berdoalah, Pasti Dikabulkan

Saat Allah Begitu Dekat: Berdoalah, Pasti Dikabulkan

by Redaksi
0 comment

Oleh: Amr Khaled

Allah itu mengabulkan doa bukan hanya untuk hal-hal besar saja. Kadang, Allah mengabulkan doa-doa kecil juga. Kenapa? Karena kalau hal besar, kita sering mengharapkannya selama bertahun-tahun, lalu kita berkata, “Iya, Allah mengabulkan doaku karena aku meminta sesuatu yang besar.” Tapi demi Allah, doa-doa kecil juga dikabulkan. Kenapa? Supaya Allah mengatakan padamu, “Aku ini sangat dekat denganmu, Aku sangat memahami perasaanmu.”

Allah itu memang dekat. Itu termasuk dari Asmaul Husna—Al-Qarib (Yang Maha Dekat). Allah berfirman, “Sesungguhnya Tuhanku dekat lagi mengabulkan doa,” dan “Kami lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya.” Sangat dekat. Karena Allah ingin kamu tahu bahwa Dia memahami kegundahanmu, dan Dia ingin membuatmu merasakan betapa dekat-Nya Dia denganmu.

Kadang-kadang, harapan kecil pun—makanan yang kita inginkan, misalnya—itu Allah kabulkan. Saya ceritakan sebuah kisah. Ini cerita dari umrah saya baru-baru ini. Saat itu, semua pembicaraan di antara kami berkisar tentang kedekatan dengan Allah. Dan dalam satu kali umrah, Allah memperlihatkan kepada saya tiga hingga empat kejadian berturut-turut tentang bagaimana hal-hal kecil itu dikabulkan. Jadi bayangkan, kalau hal kecil saja dikabulkan, apalagi yang besar?

Contoh pertama: Ada Meryam yang ikut dalam rombongan umrah kami. Semoga Allah memberkahinya. Meryam ini, maaf, badannya cukup besar. Jadi setiap kali masuk ke Masjid Nabawi, dia cepat lelah, dan selalu butuh kursi. Tapi kursi-kursi yang ada di Masjid Nabawi itu kecil dan tidak punya sandaran yang nyaman. Sulit sekali untuk dia duduki.

Lalu, suatu saat, Meryam sedang duduk di masjid, dan dia bilang kepada Allah—dengan suara agak keras—dan juga ke saudara perempuannya: “Ya Rabb, lihat tuh kursi yang dipakai ibu-ibu di sana, yang jauh di sana. Andai aku bisa punya kursi seperti itu, aku akan bisa duduk dan beribadah dengan nyaman.”

Saudarinya tertawa dan berkata, “Mau dapat kursi kayak gitu dari mana?”
Meryam jawab, “Ini cuma keinginan kecil, aku sampaikan pada Allah.”

Demi Allah, Meryam bercerita ke saya: Tidak lama setelah itu, ibu-ibu yang tadi duduk jauh di sana datang mendekatinya dan berkata, “Sepertinya kamu butuh kursi ini untuk duduk dengan nyaman. Aku akan pulang ke Mesir hari ini, kamu boleh ambil kursi ini.”
Meryam bilang, “Ya Allah! Aku sampai kaget, seperti nggak percaya.”
Dan dia menunjukkan kursi itu ke saya, “Nih, saya dapat kursi itu.”

Cerita kedua: Seorang teman saya juga di umrah. Dia bilang ke Allah dalam hati, “Ya Allah, mobilku sudah tua, capek banget. Aku ingin bisa ganti mobil.”
Dia bahkan belum sempat berdoa dengan sungguh-sungguh, hanya dalam hati.

Tiba-tiba, manajernya di kantor menelepon dan bilang, “Ibrahim, kamu nggak mau ganti mobil? Soalnya aku ada penawaran mobil cicilan ringan. Mobil lamamu bisa dijual, dan selisihnya jadi uang muka. Nanti kamu bayar cicilannya pelan-pelan. Ini akan sangat memudahkan kamu.”

Dia sampai bingung menjawabnya.
Manajernya tanya, “Kamu nggak senang ya?”
Dia bilang, “Bukan, aku cuma terkejut. Allah betul-betul mengabulkan keinginan kecilku.”

Coba kamu juga rasakan hubungan seperti ini dengan Allah.

Cerita ketiga: Anak saya, Umar, juga ikut umrah. Dia baru berusia sembilan tahun. Saya bilang kepadanya, “Nak, setiap kebaikan yang kamu lakukan, Allah pasti akan balas.”
Lalu dengan polosnya, dia masuk Masjid Nabawi membawa tiga gelas air untuk dibagikan ke orang-orang. Satu dia taruh di saku jubahnya, dua lainnya di tangannya.

Saya tanya, “Ngapain, Nak?”
Dia jawab, “Aku ingin berbagi supaya Allah mengabulkan permintaan aku.”
Lalu dia berdoa, “Ya Allah, aku ingin mainan ini.”
Dan demi Allah, setelah keluar dari masjid, dia langsung bertemu bibinya yang baru datang dari pasar di Madinah dan membawa mainan persis seperti yang dia minta.

Lihat, saya menyaksikan tiga peristiwa ini hanya dalam dua atau tiga hari. Allah itu mencintai hamba-Nya yang datang kepada-Nya dengan harapan besar. Iya, punya harapan besar kepada Allah itu bagus.

Bilang ke Allah: “Ya Rabb, aku berharap besar pada-Mu. Masa Engkau tega menghancurkan harapanku?”
Iya, kamu bisa bilang begitu. Dengan kelembutan, dengan cinta, dengan penuh keyakinan.

Allah berfirman:
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka berprasangkalah yang baik kepada-Ku.”

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00