Oleh: K.H Mas Mansur dalam Tafsir Langkah Muhammadiyah
Setiap orang mukmin tentu memiliki benih iman yang bercahaya di dalam hatinya. Cahaya iman tersebut dapat berkembang menjadi semakin besar dan cemerlang, namun bisa juga semakin kecil dan padam.
Adapun perkara-perkara yang dapat menutup dan memadamkan iman adalah perbuatan maksiat. Orang yang melakukan maksiat, maka maksiat tersebut akan mengurangi cahaya imannya. Sehingga, jika ia terus-menerus melakukan maksiat, maka cahaya imannya akan berkurang sedikit demi sedikit, hingga akhirnya padam sama sekali. Na’udzubillahi mindzalika.
Untuk menjaga agar iman tidak padam, rasa khauf (takut kepada Allah) harus ditanamkan dan dikuatkan dalam hati, karena khauf adalah suatu benteng yang sangat kuat yang dapat mencegah dari kemaksiatan.
Beberapa jalan untuk menguatkan khauf antara lain:
- Mengambil pelajaran dari nasihat-nasihat dan contoh-contoh peristiwa yang menggambarkan akibat dari perbuatan maksiat.
- Melemahkan hawa nafsu dan setan. Imam Al-Bushiri dalam Qasidah Burdah (Bab II, Peringatan Tentang Bahaya Hawa Nafsu) menulis: وَخَالِفِ النّفْسَ وَالشّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا ۞ وَإِنْ هُمَا مَحّضَاكَ النُّصْحَ فَاتَّهِمِ
“Peringatkan diri terhadap perintah-perintah nafsu dan setan, meskipun keduanya tampak memberikan nasihat.”
Cukuplah penjelasan singkat ini. Marilah kita segera mengamalkan nasihat tersebut, sambil memohon pertolongan dari Allah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.