web stats
Home » TAFSIR LANGKAH MUHAMMADIYAH Bagian 1

TAFSIR LANGKAH MUHAMMADIYAH Bagian 1

by Redaksi
0 comment

Oleh: K.H. Mas Mansur (Ketua HB. Muhammadiyah 1937 – 1942)

LANGKAH PERTAMA

“Memperdalam Masuknya Imam”

Muqoddimah

قَالَ تَعَالَى : يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَاءِ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيْمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ (1) الحجرات : ٧٠٢.

“Hai orang-orang yang beriman! Apabila datang kepadamu seorang fasik dengan membawa kabar, maka selidikilah lebih dahulu akan kebenaran kabar itu, agar kamu sekalian jangan sampai menghukumi sesuatu kaum dengan kebodohan; maka jadilah kamu sekalian-kalau sampai demikian-daripada orang-orang menyesal. Dan ketahuilah, bahwa di antara kamu sekalian itu adalah Pesuruh Allah, yang sempama ia senantiasa menuruti kamu sekalian di dalam

(۱) قال جمهور المفسرين : قوله تعالى : ولكن الله الخ الاستدراك من حيث المعنى لا من حيث اللفظ .

perkara-perkara, niscaya beratlah kamu sekalian Akan tetapi, Allah menciptakan Iman kepadamu sekalian dan memperhias Iman itu di dalam hati kamu sekalian.”

Sebabnya ayat itu turun, karena ada sesuatu kejadian: “Pada suatu masa, ialah masa kaum Muslimin mengeluarkan zakat, Rasulullah mengutus seorang dari para sahabatnya, bernama Walid bin Uqbah, ke desa Bani Al-Musthalik untuk menerima zakatnya penduduk desa itu Tetapi sayang, bahwa (diri) Walid bin Uqbah telah berdendam hati kepada penduduk desa itu, dendam yang telah tertanam sejak zaman Jahiliyah (sebelum ia masuk Islam).

Kedatangan Walid di desa itu disongsong oleh segenap penduduk dengan upacara barisan kehormatan. Akan tetapi, oleh karena Walid sudah mempunyai benih ketakutan, maka jemputan mereka itu disangkanya bahwa orang-orang itu akan membunuhnya. Sebab itu, dengan segera ia kembali melarikan diri, sebelum bertemu dengan orang-orang yang dituju. Dan setelah tiba di Madinah, ia pun menghaturkan kepada Rasulullah, bahwa dirinya telah terancam oleh penduduk-penduduk Bani Al-Musthalik.

Setelah Rasulullah mendengar pengaduan dengan seketika Baginda bertitah supaya menyiapkan bala tentara untuk menundukkan desa tersebut. Akan tetapi, sebelum bala tentara tadi berangkat, timbullah di hati Rasulullah keragu-raguan atas benar atau tidaknya pengaduan itu. Maka, segera diutuslah Khalid bin Walid, untuk menyatakan kebenaran kabar pengaduan itu.

Dengan segera, Khalid bin Walid berangkat ke Desa Bani Al-Musthalik. Sesampainya di sana, ia diterima dengan gembira dan kehormatan, karena memang sesungguhnya kedatangan utusan Rasulullah itu dinanti-nanti, sangat diharap-harapnya.

Menilik riwayat tersebut, teranglah bahwa Iman itu syarat yang terpokok di dalam keselamatan dan kebahagiaan masyarakat, karena Iman itu adalah sesuatu pintu yang kokoh untuk menutup rapat terjadinya fitnah yang seringkali mengalirkan bahaya kepada masyarakat, mendatangkan perpecah-belahan, permusuhan, dan lain-lainnya.

Oleh karena itu, perlulah Iman itu di perdalam-dalamkan kepada segenap anggota Muhammadiyah, terutama agar masyarakat Muhammadiyah dapat bahagia. Maka, mengingat firman Allah tersebut dalam surat Hujurat itu, dan mengingat juga akan kepentingan Iman, telah diambil oleh Muhammadiyah untuk langkahnya yang pertama ialah:

“MEMPERDALAM MASUKNYA IMAN.”

Apakah Iman itu dan Betapakah Iman yang Sebenar-benarnya itu?

Tersebut di dalam hadits:

الْإِيْمَانُ عَقْدٌ بِالقَلْبِ وَإِقْرَارُ بِالنِّسَانِ وَعَمَلُ بِالْأَرْكَانِ. رواه ابن ماجه

“Iman itu adalah kepercayaan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota.”

Menilik sabda Rasulullah tersebut di atas, teranglah bahwa Iman yang shadiq (benar) itu tiada cukup hanya di dalam hati dan diucapkan dengan lisan saja, tetapi harus dibuktikan dengan amal, atau praktek, karena Iman yang tidak dibuktikan dengan amal, sesungguhnya, dialah Iman yang tidak berarti.

Bolehkah orang dikatakan percaya kepada dokter, kalau orang itu tidak menurut kepada perintah dan nasihatnya? Bolehkah kita dikatakan percaya kepada Allah, jika kita tidak menurut segala perintah-Nya dan tidak menjauhi segenap larangan-Nya?

Jawab daripada kedua pertanyaan ini, tentulah “TIDAKI”

Untuk menambah jelasnya keterangan di atas, perlulah kami bentangkan suatu riwayat.

“Pada suatu waktu, kaum Kafirin Quraisy mengadakan suatu rapat untuk mengumumkan putusan yang telah mereka putuskan, ialah putusan “sikap terhadap Rasulullah.” Dalam rapat itu, seorang daripada mereka mengumumkan keputusan itu, yang begini ringkasnya: “Barangsiapa dapat membunuh Muhammad akan diberi hadiah 100 ekor onta, kalau tidak suka menerima onta, boleh menerima uang kontan seharga seratus onta itu.”

Di antara hadirin rapat itu, ada seorang yang sedang menanggung kesukaran di dalam penghidupannya. Maka, dengan segera ia meninggalkan rapat, dan pergi mencari Rasulullah hendak membunuhnya. Lebih dahulu ia datang ke rumah Rasulullah, tetapi tidak dijumpainya. la hanyalah dapat melihat suatu papan yang tertulis di atasnya ayat dari Al-Qur’an. Tulisan itu diperamat-amati benar, dan ia pun lalu menanyakan kepada seorang perempuan yang ada di situ, di mana gerangan Muhammad pergi. Pertanyaan itu mendapat jawaban, bahwa Rasulullah ada di Darul Arqam. Dengan tiada membuang tempo, ia pun ke sana.

Seketika orang itu tiba di Darul Arqam, maka orang-orang yang ada di situ sama-sama bersembunyi, kecuali baginda Nabi sendiri. Mengapa demikian? Sebab, orang tersebut ialah Umar bin Khattab, musuh Islam yang amat kuat dan berani, sangat bengis terhadap pengikut-pengikut Nabi.

Pucuk di cinta, ulam tiba. Berkat hidayat Allah, kedatangan Umar tidak jadi hendak membunuh Rasulullah, tetapi malah melahirkan keinginannya hendak masuk Islam. Sesudah ia diterima, ia pun lalu menanyakan “sikap” apa yang diambil oleh Muslimin terhadap Kafirin. Dijawabnya, “Dengan sembunyi.” Sahabat Umar minta supaya sikap itu diubah dan diganti dengan sikap “terang-terangan”, dan kalau sekiranya keberatan, supaya ia sendiri dikecualikan.

Setelah itu, Umar lalu pergi kembali ke rapat kaum Kafirin, dan dengan tegak ia melahirkan Islamnya, dan meminta kepada rapat supaya putusan “Membunuh Muhammad” itu diganti dengan “Membunuh Umar.”

Dari pelajaran riwayat ini, dapatlah kita melihat, bagalmana ihwal Umar waktu ia. percaya kepada Jibti dan) يؤمن بالجبت والطاغوت Thaghut) dan betapa pula keadaannya sesudah يؤمن بالله

طهُ مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى إِلَى قَوْلِهِ فَتَرْدَى .

Sabda Rasulullah saw pula:

ليسَ الإِيمَانُ بِالتَّمَنِّي وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِي الْقَلْبِ وَصَدَقَهُ الْعَمَلُ رواه الديلمي عن انس .

“Bukanlah Iman itu dengan cita-cita, tetapi Iman itu kepercayaan yang tetap di dalam hati dan dibuktikan dengan amal.”

Jalan untuk Memperdalam Masuknya Iman.

Adapun jalan untuk memperdalam masuknya Iman itu, kita harus mengambil dua macam jalan:

a. Menambah tebalnya Iman.

b. Menjaga supaya cahaya Iman itu senantiasa cemerlang.

Akan menggunakan jalan a) (Menambah tebalnya Iman) kita harus mengambil dua jalan lagi, yaitu:

  1. Mau’idhah atau nasihat-nasihat dengan mendatangkan ayat-ayat atau hadits-hadits yang meniadakan Iman dengan diiringi ayat-ayat serta hadits-hadits yang mengadakan dan mengutamakan Iman.
  2. Mau’idhah mengambil riwayat-riwayat yang berhubungan dengan keimanan.

    Sedang untuk menggunakan jalan b) (Menjaga supaya cahaya Iman itu senantiasa cemerlang), dengan mengambil jalan nasihat. nasihat yang dapat menimbulkan Khauf (rasa takut) menjalankan maksiat.

    Agar menjadi tuntunan dan menambah faedah kita ini, perlulah di sini kami sebutkan contoh. contohnya, hadits-hadits itu.

Bersambung………!

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00