web stats
Home » Khotib Jum’at Sampaikan Waspada Fitnah Dunia yang Menggoda Iman

Khotib Jum’at Sampaikan Waspada Fitnah Dunia yang Menggoda Iman

by Redaksi
0 comment

TABLIGH.ID,YOGYAKARTA–Khatib Jumat, Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D. menyampaikan tentang bahaya fitnah dunia yang dapat menggoyahkan keimanan jum’at, (30/5/2025) di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam khutbahnya Fajar Rachmadhani, mengingatkan jemaah tentang bahaya fitnah dunia yang dapat menggoyahkan keimanan.

Mengutip kisah dari Al-Bidayah Wan Nihayah karya Al-Imam Ibnu Katsir, Fajar menyampaikan peringatan Rasulullah SAW tentang godaan harta, jabatan, dan wanita yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kehancuran.

Fajar menceritakan hadis dari Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW pernah menyampaikan kepada para sahabat bahwa salah satu di antara mereka akan memiliki “gigi geraham di neraka yang lebih besar dari Gunung Uhud.”

Sabda ini membuat para sahabat cemas, karena Rasulullah tidak menyebutkan nama secara spesifik. Ketakutan itu berlanjut hingga hanya dua sahabat yang masih hidup dari peristiwa tersebut: Abu Hurairah dan Arrajal bin Unfuwah.

Kisah berlanjut pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq, yang menghadapi tantangan berat berupa kemunculan nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang berhasil memurtadkan banyak orang. Abu Bakar mengutus Arrajal bin Unfuwah, seorang sahabat cerdas, alim, dan ahli ibadah, untuk menghentikan propaganda Musailamah.

Namun, tragisnya, Arrajal justru tergoda oleh tawaran kekuasaan, harta, dan wanita dari Musailamah. Ia akhirnya bergabung dengan nabi palsu tersebut, bahkan memperparah fitnah dengan kecerdasannya, hingga akhirnya tewas dalam keadaan hina di tangan Zaid bin Khattab pada tahun 11 Hijriah.

“Bayangkan, seorang sahabat Rasulullah yang menyaksikan turunnya wahyu, ahli ibadah, dan ahli Al-Qur’an, tetapi tergoda oleh fitnah dunia,” ujar Fajar, menegaskan betapa dahsyatnya godaan dunia.

Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, “Inna likulli ummatin fitnah,” yang menegaskan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian terberat adalah harta serta kedudukan. Fajar juga merujuk pada hadis Tirmidzi yang menggambarkan sifat tamak sebagai ancaman lebih berbahaya daripada dua serigala lapar yang dilepas di tengah kawanan kambing.

Fajar menyoroti fenomena korupsi sebagai wujud nyata sifat tamak. Ia menyebutkan kasus korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah, yang dilakukan bukan oleh orang miskin, melainkan mereka yang sudah berkecukupan.

“Bayangkan, jika dana itu digunakan untuk kesejahteraan rakyat, tidak akan ada guru honorer yang tidak digaji selama sembilan bulan, tidak ada anak yatim yang mencuri pisang karena kelaparan, atau pasien yang meninggal karena tidak mampu berobat,” tegasnya.

Namun, Fajar menegaskan bahwa harta, jabatan, dan kedudukan tidaklah salah jika berada di tangan orang yang amanah dan jujur.

“Di akhir zaman, godaan semakin dahsyat. Satu-satunya cara untuk bertahan adalah mempertebal iman, meningkatkan sifat qanaah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tuturnya.

Ia menutup khutbah dengan doa agar umat Islam dijauhkan dari sifat tamak dan fitnah dunia yang membinasakan.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00