web stats
Home » Zulhijah dan Ibrah dari Pengorbanan Nabi Ibrahim

Zulhijah dan Ibrah dari Pengorbanan Nabi Ibrahim

by Redaksi
0 comment

Oleh: Dr. Hakimuddin Salim, Lc., MA.

Kita saat ini sedang berada di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Hari-hari ini adalah hari-hari terbaik sepanjang tahun. Hari-hari yang diliputi oleh keberkahan, kebaikan, dan limpahan pahala dari Allah Subḥānahu wa Taʿālā.

Sepuluh hari pertama bulan Zulhijah ini adalah hari-hari istimewa. Tidak ada hari-hari lain di sepanjang tahun yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh di sepuluh hari ini. Rasulullah ﷺ bersabda:

‏مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

“Tidak ada hari-hari yang amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah dibandingkan dengan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah ini.” (HR. al-Bukhārī)

Salah satu amal yang sangat dianjurkan pada hari-hari ini adalah berpuasa. Terutama pada tanggal 9 Zulhijah, yang dikenal sebagai Hari Arafah. Bagi kita yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, disunnahkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda:

‏صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar (dengan puasa itu) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Inilah bentuk kemurahan dan rahmat dari Allah Subḥānahu wa Taʿālā. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari kita niatkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Zulhijah yang bertepatan dengan hari Kamis, insyaallah, sebagai ikhtiar kita menghapus dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang.

Hari-hari ini juga mengingatkan kita kepada satu peristiwa agung dalam sejarah kenabian, yaitu peristiwa penyembelihan Nabi Ismail ‘alayhis salām oleh ayahandanya, Nabi Ibrahim ‘alayhis salām, atas perintah Allah Subḥānahu wa Taʿālā. Peristiwa yang menjadi dasar disyariatkannya ibadah kurban. Allah berfirman dalam surah Aṣ-Ṣāffāt ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!’ Ia (Ismail) menjawab, ‘Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’”
(Q.S. Aṣ-Ṣāffāt [37]: 102)

Allahu Akbar! Betapa luar biasanya keimanan, ketaatan, dan ketundukan keduanya kepada perintah Allah. Ayah yang begitu mencintai anaknya, dan anak yang begitu percaya serta tunduk kepada perintah Tuhannya.

Peristiwa ini adalah pelajaran akidah yang sangat besar, yaitu tentang tauhid mahabbah — menempatkan cinta kepada Allah di atas segala cinta yang lain. Nabi Ibrahim ‘alayhis salām telah menanti kehadiran putranya selama bertahun-tahun. Namun ketika Allah memerintahkannya untuk menyembelih Ismail, beliau tidak ragu.

Nabi Ismail ‘alayhis salām pun menunjukkan keteguhan yang luar biasa. Beliau tidak memberontak, tidak mengeluh, tetapi justru menyemangati ayahnya agar menjalankan perintah Allah. Betapa indahnya pelajaran tentang iman dan kepasrahan ini.

Kita juga belajar tentang komunikasi dalam keluarga dari kisah ini. Nabi Ibrahim tidak serta-merta melaksanakan perintah Allah tanpa bicara dengan anaknya. Beliau justru berdialog:

“فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ” – “Coba pikirkanlah, bagaimana pendapatmu?”

Ini adalah bentuk dialog, musyawarah, dan penghormatan kepada anak. Maka sungguh keliru jika ada orang tua yang merasa cukup dengan perintah sepihak dan tidak mau membuka ruang diskusi dengan anak-anak mereka.

Dalam komunikasi keluarga yang Islami, orang tua perlu memberi ruang pada anak untuk berpikir, memberi pendapat, dan berdiskusi dengan penuh adab. Hasilnya, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan siap taat kepada Allah.

Nabi Ibrahim tidak hanya menyuruh anaknya untuk taat kepada Allah, tetapi beliau sendiri menjadi teladan dalam ketaatan. Sehingga Nabi Ismail mengenal siapa ayahnya — bukan sekadar ayah kandung, tetapi juga ayah yang saleh, jujur, dan taat kepada Allah.

Di sinilah pentingnya uswah hasanah — keteladanan dalam pendidikan. Anak-anak lebih mudah meniru daripada mendengar nasihat. Maka orang tua wajib memperbaiki diri, memperkuat ibadah, menjaga lisan, dan mencontohkan akhlak mulia dalam keseharian. Karena dari situ anak akan tumbuh dalam keimanan dan akhlak yang baik.

Ibadah kurban juga mengajarkan kita tentang keikhlasan, ketundukan kepada perintah Allah, dan kepedulian sosial. Hewan kurban yang kita sembelih, bukanlah untuk Allah daging dan darahnya. Allah berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian.” (Q.S. al-Ḥajj [22]: 37)

Yang Allah nilai dari kurban kita adalah niat, ketundukan, dan ketakwaan kita. Maka jangan jadikan ibadah kurban sebagai ajang pamer, status sosial, atau gengsi. Kurban adalah simbol keikhlasan dan bukti bahwa kita lebih cinta kepada Allah daripada harta kita sendiri.

Mari manfaatkan momentum sepuluh hari pertama bulan Zulhijah ini sebaik-baiknya. Perbanyak amal saleh: salat, puasa, sedekah, dzikir, tilawah, dan terutama ibadah kurban.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa, dan menanamkan keimanan yang kokoh dalam diri dan keluarga kita.

Āmīn, yā Rabbal ʿĀlamīn.

والله أعلم بالصواب

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00