TABLIGH.ID, YOGYAKARTA — Dalam khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Al Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah pada Jumat (20/6/2025), Ustadz Fajar Rachmadani, Lc., M.Hum., Ph.D., mengajak jamaah merenungi makna kesabaran dan kenikmatan surga yang dijanjikan Allah subhānahu wa ta’ālā bagi hamba-hamba-Nya yang saleh.
Mengutip Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 72, Ustadz Fajar mengingatkan bahwa Allah telah menjanjikan surga ‘Adn—tempat tinggal yang penuh kenikmatan—bagi orang-orang mukmin dan mukminah, laki-laki maupun perempuan. Mereka kekal di dalamnya, dan yang lebih agung dari itu, kata Allah, adalah keridaan-Nya. “Dan itulah kemenangan yang sangat besar,” ujar beliau menekankan.
“Begitu banyak riwayat dari Rasulullah ﷺ yang menggambarkan kepada kita tentang betapa dahsyat kenikmatan surga yang telah Allah janjikan bagi orang-orang saleh, beriman, dan bertakwa sebagai balasan atas amal mereka di dunia,” jelasnya.
Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Nabi ﷺ, Allah berfirman:
“Aku telah siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh suatu kenikmatan surga yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbesit di dalam hati manusia.”
Ustadz Fajar menegaskan, tidak ada kenikmatan duniawi, bahkan yang paling mewah sekalipun, yang mampu menandingi kenikmatan yang Allah janjikan di surga. “Seorang selebritas atau orang kaya raya yang tidur di tempat paling mewah dan makan makanan terbaik pun, semua itu tidak ada artinya dibandingkan dengan satu kenikmatan surga,” katanya.
Beliau kemudian mengisahkan sebuah hadits riwayat Imam Muslim, di mana ketika seluruh penduduk surga telah memasukinya, terdengar seruan:
“Wahai penduduk surga! Kalian akan hidup abadi. Kalian tidak akan mati. Tidak akan sakit. Tidak akan menderita.”
“Ini penghibur besar,” tutur Ustadz Fajar. “Jika saat ini kita diuji dengan perpisahan, kehilangan orang tua, pasangan, atau sahabat, dan kita sabar serta ikhlas, maka Allah akan membalasnya dengan mempertemukan kita kembali bersama mereka di surga. Abadi selama-lamanya.”
Tak hanya itu, bagi mereka yang diuji dengan penyakit yang panjang, kesabaran mereka akan dibalas dengan ketenangan abadi di surga. Tidak akan ada lagi rasa sakit, tidak ada kesedihan, dan tidak ada penderitaan. Semua digantikan oleh ketenteraman dan kenikmatan yang tiada tara.
“Allah menjanjikan pahala yang tak terbatas bagi orang-orang yang bersabar. Pahala yang unlimited,” ungkapnya.
Ustadz Fajar juga mengutip satu hadits tentang dua orang: satu yang paling bahagia hidupnya di dunia, namun kafir; dan satu lagi yang paling sengsara hidupnya di dunia, namun sabar dan bertakwa.
Orang pertama, yang hidupnya penuh kebahagiaan duniawi namun meninggal dalam kekufuran, hanya dicelupkan sesaat ke dalam neraka. Setelah itu, ketika ditanya oleh Allah, ia menjawab bahwa seluruh kebahagiaan hidupnya hilang tak bersisa. Sebaliknya, orang kedua yang hidupnya penuh derita tapi sabar, hanya dicelupkan sesaat ke dalam surga, dan seluruh penderitaannya di dunia sirna seketika.
“Ini pengingat penting. Bisa jadi seseorang masuk surga bukan karena shalat atau hajinya, tapi karena sabarnya yang luar biasa menghadapi ujian kehidupan,” tegas Ustadz Fajar.
Menutup khutbahnya, Ustadz Fajar menekankan bahwa orang-orang beriman yang benar-benar memahami hakikat surga, tidak akan mengejar dunia dengan cara yang salah. Mereka tidak akan mempertaruhkan akhirat hanya demi pujian atau pengakuan sesaat dari manusia.
“Orang-orang cerdas, kata Nabi ﷺ, adalah mereka yang mampu mengendalikan diri dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Mereka adalah ahli surga, Ahlul Jannah,” pungkasnya.
Beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus meningkatkan amal saleh sebagai bekal menuju kehidupan abadi yang hakiki, dan berdoa agar kelak meninggal dalam keadaan husnul khātimah.
