Jaga Ketenangan Hati di Tengah Tekanan Hidup Modern

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA , 1 Agustus 2025 – Di tengah kehidupan modern yang sarat tekanan, kecemasan, dan stres, umat Islam diajak untuk menjaga ketenangan hati dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Pesan ini disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta, Ustadz Miftahul Haq, S.HI., M.Si., dalam khutbah Jumat di Masjid Al Musannif, Tabligh Institute Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (1/8).

Dalam khutbahnya, Ustadz Miftahul Haq mengungkapkan bahwa tingkat stres di kalangan pekerja di Indonesia mencapai sekitar 16 persen setiap tahunnya. Meskipun angka ini tidak terlalu tinggi, kondisi yang lebih memprihatinkan justru dialami oleh generasi muda. Ia menuturkan, satu dari tiga remaja di Indonesia mengalami masalah psikologis seperti rasa cemas atau tertekan, karena remaja lebih mudah mengalami kecemasan dan stres di tengah tantangan hidup saat ini.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kecemasan dan stres bukanlah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan. Kuncinya terletak pada kemampuan menjaga hati agar senantiasa damai, tenang, dan bersandar sepenuhnya kepada Allah. Dalam khutbahnya, ia mengutip firman Allah dalam QS. Al-Fath ayat 4:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
(Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin agar keimanan mereka bertambah di atas keimanan yang telah ada. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).

Ustadz Miftahul Haq menegaskan bahwa ketenangan hati adalah karunia besar yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang beriman. Dalam khutbahnya, ia juga mengutip QS. Ar-Ra‘d ayat 28 yang menyatakan, “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kehidupan ini ibarat sebuah pertandingan. Tidak selamanya seseorang menang, dan tidak selamanya mudah mencetak gol. Dalam perjalanan hidup, manusia pasti diuji dengan kesulitan, kegagalan, atau keterlambatan dalam meraih harapan. Namun, orang yang hatinya tenang akan tetap merasa damai dan tidak mudah terjebak dalam stres, karena yakin bahwa semua yang dijalani pada akhirnya bermuara pada kebaikan yang Allah kehendaki.

Ustadz Miftahul Haq menutup khutbahnya dengan mengajak jamaah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melalui zikir, doa, dan ibadah yang tulus. Ia menekankan pentingnya menjauhi perbuatan maksiat yang dapat mengotori hati dan menghilangkan ketenangan, sekaligus membiasakan diri untuk bersabar dan bersyukur dalam menghadapi setiap ujian maupun nikmat dari Allah. Dengan cara ini, menurutnya, hati akan senantiasa damai, iman semakin kuat, dan hidup penuh keberkahan.

Related posts

Majelis Tabligh Matangkan Persiapan Rakernas II: Lahirkan Empat Gerakan Strategis Dakwah Muhammadiyah

Penguatan Peran Keluarga, Bangun Generasi Berkarakter Islami

Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Jadi Mitra Strategis Praktikum Profesi Mahasiswa Ilmu Hadis UAD