TABLIGH.ID, YOGYAKARTA – Dalam khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Al-Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah, (10/10). Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum., menyerukan pentingnya membangun generasi bangsa yang berkarakter Islami sebagai bagian dari upaya menunaikan risalah Rasulullah ﷺ.
Menurutnya, salah satu tantangan besar generasi muda saat ini adalah melemahnya karakter keislaman di tengah derasnya arus digitalisasi dan modernisasi. “Era modern yang serba canggih telah memengaruhi pola pikir generasi bangsa menjadi serba instan, kurang kritis, dan cenderung mengikuti arus zaman yang semakin kompleks,” ujarnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu menambahkan, interaksi sosial di kalangan remaja juga berpengaruh besar terhadap cara berpikir dan bersikap. “Pergaulan dan lingkungan membawa dampak pada mindset dan perilaku yang kadang mengarah kepada hal-hal yang mudarat,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Dr. Rohmansyah, kemajuan zaman seharusnya melahirkan pola pikir modern yang realistis, rasional, dan membawa dampak positif dalam sikap serta perilaku sehari-hari. Namun realitas di lapangan justru menunjukkan perubahan perilaku ke arah yang negatif, menjauh dari nilai-nilai Islam yang telah diperjuangkan Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
“Dakwah sejatinya adalah upaya mengubah cara berpikir manusia, dari perilaku jahiliah menuju perilaku Islam yang tanwiriyah—mencerahkan dan ilmiah,” tegasnya.
Dalam khutbahnya, Dr. Rohmansyah mengutip nasihat Rasulullah ﷺ kepada Ibn ‘Abbas RA, bahwa kekuatan seorang Muslim terletak pada penjagaan terhadap Allah. “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu,” sabda Nabi. Pesan ini, menurutnya, relevan bagi generasi muda agar selalu menempatkan Allah sebagai pusat orientasi hidup.
“Ketika generasi muda memiliki iman dan takwa yang kuat, maka mereka akan menjadi tumpuan harapan umat dan bangsa,” tambahnya.
Lebih jauh, Dr. Rohmansyah menekankan pentingnya peran keluarga sebagai madrasah pertama dalam membentuk karakter anak. Orang tua, menurutnya, memegang amanah besar dari Allah SWT untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi pribadi yang saleh dan berakhlak mulia.
“Pola asuh dan pendidikan yang baik sejak dini hingga dewasa akan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan Islami,” terangnya. Ia kemudian mengutip hadis Rasulullah ﷺ dari Ibn Umar RA, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
Dr. Rohmansyah juga menegaskan, generasi yang kuat adalah generasi rabbani —yakni generasi yang menempatkan Allah di atas segalanya, serta menghormati orang tua sebagai raja dan permaisuri dalam kehidupan mereka.
Dalam bagian akhir khutbahnya, ia menutup dengan pesan harapan agar setiap anak menjadi kebanggaan bagi orang tuanya dan aset bagi bangsa. Ia mengutip hadis Nabi ﷺ yang menyebutkan bahwa amal manusia terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.
“Sosok anak muda yang saleh dan beriman akan menjadi naungan dan pertolongan Allah di hari akhir,” pungkasnya.

