web stats
Home » Menanam Kebaikan, Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Menanam Kebaikan, Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

by Redaksi
0 comment

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA, 17 Oktober 2025 — Firman Allah dalam Surah Al-Qashash ayat 77 menjadi landasan tema khutbah Jumat yang disampaikan oleh Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr. Askuri, M.Si, di Masjid Al-Musannif Tabligh Institute Muhammadiyah.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash [28]: 77)

Dalam khutbahnya, Dr. Askuri mengajak jamaah untuk merenungkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat sebagaimana pesan ayat tersebut. Ia menegaskan bahwa segala nikmat yang Allah anugerahkan hendaknya dijadikan sebagai sarana menuju kebahagiaan abadi di akhirat, tanpa melupakan tanggung jawab dan kebaikan di dunia.

“Al-Qur’an memberikan petunjuk yang sangat substansial bahwa hidup di dunia ini hendaknya digunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat,” ujarnya. “Ayat ini menegaskan agar kita memanfaatkan anugerah Allah sebagai bekal menuju kehidupan yang kekal, tanpa melupakan keseimbangan hidup di dunia.”

Dengan mengutip falsafah Jawa Sangkan Paraning Dumadi, Dr. Askuri menjelaskan bahwa manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dunia, menurutnya, hanyalah tempat persinggahan sementara—sebuah perjalanan spiritual menuju Zat yang Maha Hakiki.

“Pemahaman ini penting agar kita tidak terdistorsi dalam memaknai kehidupan dunia,” lanjutnya. “Dunia adalah ladang untuk menanam amal saleh, melaksanakan perintah Allah, dan memupuk berbagai kebaikan sebagai bekal menuju akhirat.”

Dr. Askuri juga menekankan pentingnya mīzān (keseimbangan) antara dunia dan akhirat. Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan akhirat tidak mungkin dicapai tanpa persiapan di dunia. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk mengisi kehidupan dengan amal yang bermanfaat sesuai peran masing-masing.

“Bagi yang bekerja, bekerjalah dengan tulus dan jadikan pekerjaan sebagai ibadah. Bagi pelajar, tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh. Bagi yang berkeluarga, peliharalah kasih sayang dan keharmonisan. Dan bagi yang belum berkeluarga, segeralah mencari pasangan yang sekufu’ agar tercipta kebahagiaan di dunia dan akhirat,” pesannya.

Mengakhiri khutbahnya, Dr. Askuri mengingatkan bahwa setiap amal kebaikan di dunia hendaknya diniatkan sebagai ibadah kepada Allah. Dengan demikian, ukuran keduniaan menjadi relatif, sebab tujuan akhir dari segala amal adalah pertemuan dengan Allah di akhirat kelak.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00