web stats
Home » Dari Wonosobo, Seruan Membangun Generasi Muda Berdaya dan Berintegritas

Dari Wonosobo, Seruan Membangun Generasi Muda Berdaya dan Berintegritas

by Redaksi
0 comment

TABLIGH.ID, WONOSOBO, 13 Oktober 2025 — Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Wonosobo menyelenggarakan kegiatan Milenial Mengaji di GOR Wonolelo, Wonosobo, dengan menghadirkan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., sebagai penceramah utama. Kegiatan ini mengusung tema “Menyiapkan Generasi yang Kuat” dan dihadiri ratusan jamaah dari berbagai kalangan muda.

Dalam ceramahnya, KH. Fathurrahman menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menyiapkan generasi muda yang tangguh secara spiritual, intelektual, dan moral di tengah arus perubahan zaman yang cepat. “Orang Wonosobo bisa menjadi orang yang sejuk hatinya, mendalam pikirannya, bersih perilakunya, serta menjadi orang tua yang melahirkan generasi mujahidin—pejuang di jalan Allah yang menegakkan pilar agama dan menjadikan negeri ini diridai oleh Allah,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Muhammadiyah harus lebih serius dalam mempersiapkan regenerasi kepemimpinan, bukan sekadar mempertahankan struktur yang ada. “Kalau Muhammadiyah baik, ada peluang memperbaiki republik ini. Tetapi kalau kita tidak serius menyiapkan generasi, maka kita belum sungguh-sungguh mengamalkan ayat-ayat Allah tentang pentingnya menjaga generasi agar tidak menjadi generasi yang lemah,” tegasnya.

KH. Fathurrahman juga menyoroti realitas demografi Indonesia yang didominasi oleh generasi muda. Berdasarkan data yang ia paparkan, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia saat ini merupakan generasi milenial dan Zilenial, yang kelak akan menentukan arah bangsa menuju tahun 2045. “Bonus demografi ini adalah anugerah luar biasa. Dua puluh tahun dari sekarang, merekalah usia produktif yang akan menjadi pemimpin bangsa. Maka mulai hari ini, Muhammadiyah harus menyiapkan mereka dengan serius,” jelasnya.

Dalam konteks lokal, ia mengajak pemerintah daerah dan pimpinan Muhammadiyah di Wonosobo untuk menciptakan ekosistem ramah anak muda, termasuk menjadikan masjid sebagai ruang inklusif yang menarik bagi generasi milenial. “Masjid mana yang menyiapkan coworking space? Playground untuk anak-anak? Siapa yang berani menyediakan Wi-Fi gratis di masjid? Banyak anak muda nongkrong di alun-alun karena masjid tidak memberi ruang yang ramah bagi mereka,” katanya disambut tawa dan tepuk tangan jamaah.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pembinaan ideologis yang sistematis di tubuh Pemuda Muhammadiyah. Ia menilai sebagian besar kader muda belum menelaah secara tuntas dokumen ideologi Risalah Islam Berkemajuan yang menjadi panduan gerak persyarikatan. “Kalau alat navigasi perjuangan belum dibaca, ke mana umat akan dibawa? Jangan sampai kita hanya kuat di slogan, tapi lemah dalam pemikiran,” ujarnya.

KH. Fathurrahman juga menyoroti tantangan budaya populer dan fenomena FOMO (fear of missing out) yang melanda generasi muda, serta menekankan pentingnya dakwah yang humanis dan relevan dengan realitas zaman. “Dakwah harus memberi alternatif, bukan sekadar mengutuk. Nabi mengajarkan sikap manusiawi. Rahmat Allah itu luas, maka ajaklah mereka dengan kasih, bukan dengan celaan,” pesannya.

Dalam bagian akhir tausiyahnya, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini menguraikan sejumlah langkah praktis bagi gerakan pemuda dan pimpinan persyarikatan di tingkat daerah:

  1. Membangun ruang ramah pemuda di masjid seperti coworking space, playground, dan akses Wi-Fi.
  2. Menghidupkan kajian dengan metode menyenangkan—seperti camping, touring, dan pentas seni Islami.
  3. Menyusun sistem pembelajaran dokumen ideologi Muhammadiyah secara sistematis.
  4. Mengalokasikan anggaran khusus untuk perlindungan dan pembinaan pemuda (himāyatus-syabāb).
  5. Memperkuat hubungan saling menghormati antara generasi tua dan generasi muda.

Menutup ceramahnya, KH. Fathurrahman menyampaikan optimisme terhadap masa depan generasi muda Muhammadiyah. “Saya yakin, anak-anak muda kita adalah generasi yang disiapkan Allah untuk menghadapi dinamika zaman. Jangan mengutuk zaman, tetapi siapkan alternatif dakwah kultural yang relevan. ” pungkasnya.

You may also like

Leave a Comment

MAJELIS TABLIGH

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MAJELIS TABLIGH OFFICIALS

Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

@2024 – Designed and Developed by Asykuri ibn Chamim

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00